Kenali Korban Longsor di Bulukumba, Wahab: Panggilan Jiwa untuk Pemkab Sinjai
Mahi (40), koran tanah longsor di galian tambang di Bulukumba yang berhasil selamat, dia juga mengalami gangguan pada mata dan telingannya. [pribadi] |
SULSEL–Hingga saat ini luka mendalam masih menyelimuti keluarga dan kerabat korban longsor di lokasi tambang galian pembuatan pupuk di Desa Caramming, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang terjadi pada 19 April 2020.
Dari informasi yang dihimpun, ada 5 orang yang berada lokasi pada saat peristiwa terjadi, 4 korban dinyatakan meninggal, yakni Jafar, Akbar, Wahyu, dan Bambang.
Sementara 1 orang korban berhasil menyelematkan diri bernama Mahi (40), yang merupakan warga Dusun Balampesoang, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Kondisi rumah Mahi bersama keluarganya. |
Meski penglihatan dan pendengarannya terganggu, namun Mahi dapat menyelamatkan dirinya berkat pertolongan yang kuasa.
Salah satu kerabat Mahi, Wahab mengatakan bahwa ini harusnya mendapat perhatian dari Pemkab Sinjai.
"Baik secara medis maupun kebutuhan finansialnya," ujar tokoh masyarakat Bulukumba ini, Rabu, (22/4).
Dengan melihat keadaan korban, kata Wahab, keadaan istri Mahi yabg bernama Suna itu, juga dalam kondisi lumpuh selama kurang lebih 2 tahun. Menuturnya, hal itu adalah panggilan jiwa untuk Pemkab Sinjai.
Suna, Istri Mahi. [pribadi] |
"Anaknya juga masih sekolah, ditambah kondisi rumah yang sangat memperihatinkan," terang Wahab, kepada awak media.
Ditanggapi oleh Kepala Dinas Sosial Sinjai bahwa pihaknya akan menindaklanjuti hal ini.
"Nanti saya crosscheck [memeriksa ulang] bersama teman-teman OPD [organisasi perangkat daerah] terkait. Sudah ada juga anggota di lapangan dari anggota posko Samaturue," kunci Irfan.
Laporan: Arwah.
Tags:
Sosial