Ad Under Header

Waduh! Kepala Puskesmas Samaenre Sinjai Blokir Wartawan karena Dikonfirmasi

Proyek pembangunan gedung Puskesmas Samaenre, Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia, Kamis, 16/4/2020. [Dok: Hutomo M. P.]


SINJAI—Dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ke masyarakat, Puskesmas Samaenre Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, membangun gedung kesehatan baru. 

Salah satu Tokoh Pemuda Sinjai Selatan angkat bicara, Erwin mengatakan, pelaksanaan pengerjaan pembangunan tersebut tidak memasang papan proyek.

"Semestinya sudah terpasang [papan proyek] di lokasi pembangunan tersebut," ujar dia, pada Kamis, 16 April 2020.

Proyek pembangunan gedung Puskesmas Samaenre, kata Erwin, sangat menyalahi aturan.

"Seharusnya pasang papan proyek, sebagai bentuk transparansi. Apalagi papan proyek itu wajib dipasang di setiap pembangunan," katanya.

Lebih lanjut, Pemuda ini menilai Dinas Kesehatan Sinjai atau pihak terkait, telah melakukan pembiaran.

"Para pekerja bekerja tanpa diawasi dengan ketat," pungkasnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga berhak mengetahui besaran anggaran dan batas waktu pembangunan.

"Kenapa harus dirahasiakan," tegasnya kepada awak media.

Dia juga mendesak penegak hukum supaya melakukan pengawasan.

"Harusnya Kejari dan Inspektorat melakukan pengawasan, kenapa ada pembangunan tanpa papan proyek. Apakah ada persekongkolan?," terangnya

Sebab menurutnya, itulah bentuk kontrol terhadap realisasi dari anggaran yang turun dari negara.

"Tanpa ada transparansi, kuat dugaan pembangunan gedung puskesmas ini ada oknum yang memiliki niat buruk ingin mendapat keuntungan besar," bebernya.

Erwin menambahkan, papan proyek adalah amanah Perpres Nomor 70 Tahun 2012, dan Kepres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah.

"Kemudian juga dijelaskan oleh Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 15 Huruf (d)," tuturnya.

Terpisah, Kepala UPT Puskesmas Samaenre, dr. Ayu, saat dikonfirmasi oleh awak media terkait pembangunan tersebut enggan menjawab, dan malah memblokir Wartawan yang melakukan konfirmasi via WhatsApp.


Penulis: Hutomo M. P.

Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.