Ad Under Header

11 Pemuda di Sinjai Berpendapat Soal Banjir, Beragam Tanggapan Mereka

Foto: banjir di jalan Tondong, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulsel, pada Mei 2020. 

SULSEL - Melalui hasil wawancara jurnalis SUARA KITA dengan sejumlah pemuda dan mahasiswa di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Jum'at, 15 Mei 2020, muncul beragam tanggapan mengenai banjir yang tejadi baru-baru ini.

Berikut tanggapan mereka;

Pertama, Andi Amri Saiful Arma, pemuda Kabupaten Sinjai, "Menurut saya, biarlah kita yang disalahkan pemerintah karena sepertinya kita belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya," ujarnya, lapang dada.

Lanjut, tapi bagaimana dengan RSUD Sinjai yang merupakan bangunan vital tapi terendam banjir dalam waktu hitungan menit saja.

"Apakah pada saat pengusulan, perencanaan, dan pembangunannya tidak dipersiapkan dengan baik?," tanyanya.

Kedua, Adhe Khairunnisa, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Muhammadiyah Sinjai, "Kebanyakan bikin story, bukan malah cari solusi apa penyebabnya banjir di Sinjai. Baru hujan beberapa jam, eh tiba-tiba aja air sudah meluap di jalan raya. Nyinyir!," tuturnya.

Ketiga, Ihsan, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Muhammadiyah Sinjai, "Jangan hanya banjir yang dibahas. Itu coba lihat tagihan listriknya masjid Islamic Center Sinjai disegel," katanya dengan sedikit rasa jengkel.

Keempat, Mail, pemuda Sinjai Timur (Pesiar), "Saya belum bisa memberi tanggapan karena belum ada bantuan akibat dampak banjir," bebernya, lebih sedikit santai.

Kelima, Arfa, pengurus HMI Cabang Sinjai, "Pemerintah Sinjai telah melakukan kunjungan kerja ke Semarang untuk belajar penanganan banjir. Itu membuktikan keseriusan seorang pengendali banjir. Tapi secara pribadi saya juga bingung kenapa tahun ini tejadi lagi banjir. Dan, kita bisa menilai visi-misi bupati tidak jelas karena capaianya hari ini apa?," tanyanya, merasa bingung.

Keenam, Saprian, mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, "Sangat meresahkan. Banjir masih belum mampu ditangani dengan baik oleh pemerintah, padahal kemarin sudah menguras biaya untuk pergi studi banding harusnya sudah ada solusi. Apa ji masih tetap ji banjir di Sinjai, hujan dikit banjir lagi," terangnya.

Ketujuh, Fatul, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sinjai, "Sampai sekarang banjir di Sinjai masih menjadi momok yang tak kunjung selesai. Hal ini disebabkan karena Pemda sangat lambat dalam penanganan banjir lantaran perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pemeliharaan dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya yang ada tidak maksimal," kata pemuda Sinjai ini.

Tambahnya, bahkan rumah sakit di Sinjai ikut terendam, "Mengingat RSUD Sinjai salah satu tempat rujukan pasien COVID-19, maka perlu adanya perhatian lebih oleh pemerintah," pungkasnya.

Kedelapan, Fajri, pemuda Kecamatan Sinjai Utara, "Sinjai harus menjaga kebersihan, selokan tersumbat harus dibersihkan karena kalau hujan besar itu akan terjadi banjir lagi," imbuhnya.

Kesembilan, Wahyu Pratama Hasbi, mahasiswa Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar (UINAM) asal Sinjai, "Banjir yang terjadi dua hari berturut-turut ini menjadi satu opsi untuk bagaimana pemerintah berbenah terkait saluran air di pusat kota, sebab banjir ini sudah tidak lazim lagi bahkan jadi hal lumrah setiap memasuki musim penghujan," katanya.

Menurutnya, yang menjadi poin adalah bagaimana pemerintah tidak hanya membuat narasi semata dengan membuat lega masyarakat, tetapi harus bergerak.

Kesepuluh, Muslih, mahasiswa semester akhir di STISIP Muhammadiyah Sinjai, "Intinya Sinjai banyak permasalahan, mulai dari pendataan bantuan sosial, bencana alam hingga kasus masjid Islamic Center," ungkap dia merasa jengkel.

Lanjut dia, itu tanda bahwa pemerintah tidak becus dalam melindungi dan mensejahterahkan masyarakat, "Percuma ada pemerintah, tidak ada solusi bagi masyarakat," tegasnya.

Kesebelas, Yusri, Ketua SEMMI Sinjai, "Ini bentuk kegagalan pemerintah," ungkapnya dengan enteng.

Simak rekaman video banjir yang merendam RSUD Sinjai pada 13 Mei 2020;

Tags:
Ragam
Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.