Catatan Merah Dari SEMMI untuk Bupati Sinjai
Yusri, Ketua SEMMI Sinjai. |
Pertama, Meninggalnya warga di Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, lantaran pertikaian yang diduga gegara bantuan langsung tunai (BLT) itu ditanggapi oleh Ketua SEMMI Sinjai.
Yusri menegaskan bahwa hal itu akibat hilangnya tanggung jawab negara.
"Dalam hal ini kelalaian pemerintah daerah, Bupati," sebutnya, Rabu, 27 Mei 2020.
Tambah dia, pada pasal 34 ayat 1 UUD 1945 berbunyi, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, dilindungi.
"Tapi ini justru berbanding terbalik, mencerminkan keteledoran pemerintah," ujarnya.
Kata Yusri, pemerintah harus hadir dalam segala persoalan masyarakat bukan malah lepas tangan.
"Sebelumnya, kami minta bupati mundur bila tidak mampu urus masyarakat, di situ banyak yang pasang badan, menuduh saya sok-sok. Tapi buktinya, ini merenggang nyawa akibat BLT. Bukti kalau bupati memang tidak mampu," tegasnya.
Sinjai Langganan Banjir
Belum lagi soal banjir yang setiap tahun menjadi langganan.
"Ini memakan anggaran studi banding tapi tetap tak ada perubahan," ujar Yusri.
Lamanya pembangunan Masjid Islamic Center Sinjai
"Di bagian infrastruktur misal Islamic Center, pembangunannya sampai hari ini belum usai, malah tambah kacau," imbuh Ketua SEMMI Sinjai.
"Di bagian infrastruktur misal Islamic Center, pembangunannya sampai hari ini belum usai, malah tambah kacau," imbuh Ketua SEMMI Sinjai.
Yusri menilai, hampir semua sektor pembangunan bermasalah. Sangat berbanding terbalik dengan visi misi Bupati Sinjai.
Uraian-uraian singkat di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya persoalan.
"Itu membuktikan kegagalan Bupati memimpin Kabupaten Sinjai," tegasnya. (*/asy)
Tags:
Sorotan