Ketua Serikat Juru Parkir Makassar Dipukul Satpol PP, Gubernur Sulsel Minta Maaf
Nurdin Abdullah (google/ int). |
SULSEL – Pemukulan terhadap ketua Serikat Juru Parkir Makassar (SJPM) yang sempat viral videonya itu beredar di sosial media, nampak dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP Kota Makassar, saat penertiban pembatasan sosial berskala besar (PSBB), dinilai tak pantas.
Diketahui, kejadian tersebut di depan toko Alat Tulis Kantor (ATK) di jalan Sam Ratulangi, Kota Makassar, baru-baru ini.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, meminta maaf secara terbuka terkait kasus tersebut.
Nurdin menanggap tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh anggota Satpol PP.
“Kita sudah minta maaf sama rakyat bahwa 14 hari ini tentu masih ada oknum-oknum aparat Satpol PP berlaku tidak sepantasnya di tengah-tengah masyarakat, maka dari itu kita minta maaf,” katanya NA kepada awak media di Rumah Jabatannya, Rabu, 6 Mei 2020.
Lanjut NA, menjelang Idul Fitri perekonomian harus tetap jalan karena banyak masyarakat yang tentunya ingin memenuhi kebutuhan membeli perlengkapan lebaran.
“Saya harap PSBB diberlakukan ekonomi Kota Makassar juga bisa bergerak,” ungkapnya
Nurdin menekankan, meskipun masih ada beberapa toko yang buka selama PSBB harus dengan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, jaga jarak, pengadaan wastafel, hand sanitizer dan alat scanner.
“Inikan mau lebaran toko ditutup semua orang mau belanja di mana? makanya semua toko-toko terutama yang punya tenaga kerja banyak ini harus tetap buka dengan catatan protokol kesehatan harus dijalankan,” tegas mantan Bupati Bantaeng itu.
Mengantisipasi toko-toko yang akan gulung tikar selama PSBB, Nurdin Abdullah menyarankan PJ Walikota Makassar Iqbal Suhaeb untuk mengumpulkan seluruh pengusaha pengusaha terlebih yang memiliki banyak karyawan.
“Saya sampaikan ke pak Wali, undang semua yang pengusaha yang punya karyawan, karena tugas pemerintah selamatkan usaha usaha yang mau bangkrut, ini harus diselamatkan,” harapnya
Dia juga menilai aksi pemukulan oleh anggota Satpol PP merupakan tindakan yang tidak berprikemanusian dan hanya main hakim sendiri.
"Sikap yang dilakukan sangat berbenturan dengan tugas Satpol PP yang seharusnya mangayomi masyarakat bukan memberlakukan kekerasan seenaknya terhadap masyarakat," kuncinya. (*/*).