Ribuan Mahasiswa IAIN Palu Tuntut UKT Gratis, Jubir: Ayo Mogok Kuliah Online
Foto: Aksi mahasiswa IAIN Palu pada beberapa waktu lalu saat Corona belum mewabah. |
SULTENG - Ribuan mahasiwa Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu mengaku bahwa COVID-19 sangat berdampak pada kondisi keuangan orang tua mereka, utamanya kelas ekonomi menengah ke bawah.
Membayangkan secara umum misal dari sektor buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin kota, terlebih kepada kaum perempuan sebagai turunan yang paling merasakan himpitan ekonomi akibat wabah pandemi ini.
Membayangkan secara umum misal dari sektor buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin kota, terlebih kepada kaum perempuan sebagai turunan yang paling merasakan himpitan ekonomi akibat wabah pandemi ini.
Kondisi ini membuat orang tua mahasiswa tak memiliki penghasilan apa-apa lagi untuk membiayai kuliah anak-anaknya.
Olehnya itu mahasiswa meminta agar pihak kampus IAIN Palu menggratiskan uang kuliah tunggal (UKT) pada semester depan.
Juri bicara Aliansi Mahasiwa IAIN Palu, Fandy Alang menuturkan, dihentikannya kegiatan perkuliahan langsung karena virus Corona menimbulkan banyak masalah.
Selain kuliah online yang dianggap tidak efektif, masalah lain yang muncul adalah tentang bimbingan skripsi, dan UKT.
“Banyak peserta didik yang menempuh skripsi yang merupakan mahasiswa tingkat akhir, karena kegiatan bimbingan yang tersendat mereka terancam kehabisan waktu. Katakanlah diperpanjang waktu mereka, mereka tetap saja diharuskan membayar UKT,” katanya, pada Minggu, 10 Mei 2020.
Permasalahannya, kata dia, banyak yang kesulitan membayar UKT untuk semester depan. Lantaram ekonomi orang tuanya terdampak virus Corona, sehingga tak sedikit mahasiswa meminta agar biaya kuliah digratiskan.
“Situasi ini mencekam, banyak keluarga kesulitan untuk bertahan hidup,” ujarnya.
Selain itu, mereka juga menuntut rektor IAIN Palu agar secepatnya memberikan subsidi paket kouta internet kepada seluruh mahasiswanya.
"Pada tuntutan awal kami sampai saat ini belum terealisasi, dan hasil survei dari Lembaga kemahasiswaan kami menyatakan bahwa permasalahan tertinggi saat ini adalah kouta paket internet sampai 70,9%. Berarti ada ribuan mahasiswa yang berkendala di kouta internet," pungkasnya.
Jubir aliansi mengecam jika tuntutan mahasiswa tak diindahkan maka pihaknya akan mengadakan mogok kuliah online dan berhenti kerja tugas sampai hak mahasiswa diberikan.
"Kampus bisa apa tanpa ada uang kuliah dari mahasiswa. Ayo mogok kuliah online," seruannya.
Dia juga meminta agar pihak kampus transparan dalam penggunaan anggaran di tengah wabah COVID-19.
Dia juga meminta agar pihak kampus transparan dalam penggunaan anggaran di tengah wabah COVID-19.
"Sesuai dengan arahan Kemenag kepada seluruh rektor PTKIN untuk mengalihkan anggaran yang tidak perlu dan ke biaya penanganan Corona," jelasnya. (**)