Rapat Virtual, KOPEL Indonesia Libatkan Tokoh Internasional Bahas Demokrasi
SINJAI, SuaraKita---Kepengurusan Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia periode 2020 – 2023 melaksanakan Rapat Kerja secara virtual dengan mengangkat tema “Menjadi Lembaga Yang Berintegritas Dalam Mendorong Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Demokrasi Yang Lebih Beradab.”
Agenda rapat yang berlangsung selama dua hari antara 11-12 September 2020 tersebut, kali ini tidak seperti tahapan forum dialog terbuka dengan nama sesi KOPEL Mendengar lantaran di lakuan secara virtual.
Salah satu peserta dalam dialog tersebut, Lutfi Ashari, dalam pemaparannya menjelaskan tantangan demokrasi di antaranya kaderisasi partai politik yang mandek, oligarki politik yang semakin menguat, kekuatan parlemen yang melemah, intoleransi yang menguat dan menyempitnya ruang partisipasi publik.
Hal senada di katakan oleh Erman Rahman bahwa KOPEL harus berani keluar dari isu tradisional dan konsisten pada penguatan demokrasi.
"KOPEL harus fokus pada penguatan demokrasi dengan merumuskan teori perubahan yang lebih kontekstual". Ungkap aktivis TAF (The Asia Foundation) tersebut.
Di ketahui, kegiatan tersebut di ikuti oleh perwakilan Lembaga donor internasional di antaranya Lutfi Ashari (USAID), Alamsyah Saragih (Komisoner Ombudsman RI), Erman Rahman (The Asia Foundation), Anto Sudaryanto (Yayasan TIFA), Novi Anggraeni (CAD).
Selain dari pada itu, Ketua DPRD Sulsel, Ketua DPRD Kota Makassar, Wakil Bupati Sinjai, Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Kadir Khalid (Politisi Golkar Sulsel), Agus Salim (Anggota DPRD Bogor) turut serta dalam diaolog tersebut.
Tags: