Upah Tak Kunjung Dibayar, Buruh Bangunan Drainase di Sinjai Kecewa
SINJAI, Sulselpos.id--Pemasangan mortal talut dan drainase di Desa Bonto Salama - Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, yang satu paket dengan jalan ruas Laiya-Arabika, Kabupaten Sinjai, dikeluhkan pekerja. Minggu (17/01/21).
Pasalnya, sejumlah pekerja mengaku kecewa lantaran upah yang harus mereka dapatkan belum juga dibayarkan.
Seperti yang dikeluhkan salah satu buruh, Hasan, pekerja saluran drainase yang ada di desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, yang menunggu upah hasil kerja namun sampai saat ini tidak kunjung dibayarkan.
"Kami sudah lama menunggu dan membutuhkan gaji dari hasil kerja drainase, namun belum dibayar barang satu rupiah pun. Padahal sejak lama kami mulai kerja," tutur Hasan dengan nada kecewa.
Hal ini juga dialami warga Desa Bonto salama, Ilham, yang juga salah satu pekerja mengaku mengelukan hal serupa yakni upahnya belum dibayarkan sepenuhnya.
"Sebelumnya saya sudah dibayar sebagian dari upah kerja drainase kemarin, tapi sisanya belum dibayar," terang Ilham.
Demikian juga dialami Sardi, salah satu subkontrak hanya bisa berharap agar cepat dicairkan pembayaran upah pekerja dan uang penyuplai material.
"Saya sangat berharap semoga cepat terbayarkan, karena sudah kapok juga janji-janji tukang dan penyuplai material," kata Sardi.
Saat dikonfirmasi pihak pelaksana kontraktor via telepon mengatakan bahwa, niscaya akan dibayarkan cuma status pekerjaan di sana berstatus subkontraktor jadi bukan perusahan yang menyiapkan material tapi pihak subkontraktor.
"Iya, kami tetap akan bayarkan, hanya saja status pekerjaan di sana itu subkontrak, jadi bukan perusahaan yang beli material karena subkontrak yang bekerja. Nanti selesai dihitung baru akan dibayar," jelas Arif.
Lanjut Arif mengatakan, jika pekerjaan sudah rampung maka uang juga akan ditransfer di rekening kontraktor.
"Iya sudah selesai semua, cuma pembayaran subkontrak agak terlambat karena pencairan dana dari daerah juga demikian. Uangnya sudah ada tinggal menunggu kalau sudah direkap semua," kuncinya.
Imran
Seperti yang dikeluhkan salah satu buruh, Hasan, pekerja saluran drainase yang ada di desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, yang menunggu upah hasil kerja namun sampai saat ini tidak kunjung dibayarkan.
"Kami sudah lama menunggu dan membutuhkan gaji dari hasil kerja drainase, namun belum dibayar barang satu rupiah pun. Padahal sejak lama kami mulai kerja," tutur Hasan dengan nada kecewa.
Hal ini juga dialami warga Desa Bonto salama, Ilham, yang juga salah satu pekerja mengaku mengelukan hal serupa yakni upahnya belum dibayarkan sepenuhnya.
"Sebelumnya saya sudah dibayar sebagian dari upah kerja drainase kemarin, tapi sisanya belum dibayar," terang Ilham.
Demikian juga dialami Sardi, salah satu subkontrak hanya bisa berharap agar cepat dicairkan pembayaran upah pekerja dan uang penyuplai material.
"Saya sangat berharap semoga cepat terbayarkan, karena sudah kapok juga janji-janji tukang dan penyuplai material," kata Sardi.
Saat dikonfirmasi pihak pelaksana kontraktor via telepon mengatakan bahwa, niscaya akan dibayarkan cuma status pekerjaan di sana berstatus subkontraktor jadi bukan perusahan yang menyiapkan material tapi pihak subkontraktor.
"Iya, kami tetap akan bayarkan, hanya saja status pekerjaan di sana itu subkontrak, jadi bukan perusahaan yang beli material karena subkontrak yang bekerja. Nanti selesai dihitung baru akan dibayar," jelas Arif.
Lanjut Arif mengatakan, jika pekerjaan sudah rampung maka uang juga akan ditransfer di rekening kontraktor.
"Iya sudah selesai semua, cuma pembayaran subkontrak agak terlambat karena pencairan dana dari daerah juga demikian. Uangnya sudah ada tinggal menunggu kalau sudah direkap semua," kuncinya.
Imran
Tags: