Putra Asal Turungan Baji Sinjai Barat Berdedikasi di Sulawesi Barat
SINJAI, Sulselpos.id---Syamsuddin bin lolong, Tempat tanggal lahir, Sinjai 16 Maret 1981 di desa Turungan baji, Kacematan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai. Minggu, (13/02/2021).
Saat lulus di sekolah madrasah Tsanawiyah (MTs) Tengnga Lembang, mulailah dirinya melakukan perantauan dengan harapan untuk menimba ilmu dan meraih mimpinya, Dalam perantauan dirinya melanjutkan pendidikan di Madrasah I'dadiyah pondok pesantren DDI mangkoso, setelah lulus diapun melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah DDI Galesong baru makassar kemudian lanjut dan kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darud Da'wah wal-Irsyad (DDI) Mangkoso Kabupaten Pangkep.
Setelah selesai kuliah dan bergelar S1 Sarjana Hukum Islam (S.HI), dirinya kemudian berinisiatif untuk mendedikasikan diri di Mamuju Sulawesi Barat.
Suami dari ibu Rosmah, S.PdI dan dua orang anaknya yaitu Syifa Aulia Syam perempuan dan Zaki Asnawi Syam laki-laki ini, tinggal bersama di Dusun kampung Baru, Desa Beru- Beru, Kacematan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Saat ini dirinya menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kacematan Papalang serta sebagai Sekretaris Ikatan Alumni Pondok Pesantren DDI Mangkoso Tingkat Kabupaten Mamuju diumur 40 tahun.
Jenjang Kariernya dimulai dari Penghulu KUA Kacematan Tommo tahun 2010 - 2012, Penghulu KUA Kacematan Sampaga tahun 2012 - 2013, Kepala KUA Kacematan Tommo tahun 2013 - 2018, Kepala KUA Kacematan Sampaga 2018 - 2020 dan Kepala KUA Kacematan Papalang 2020 sampai sekarang.
Syamsuddin S.HI juga aktif melakukan da'wah di media TVRI cabang Sulawesi Barat (SulBar) sejak tahun 2017 hingga kini hanya saja karena di masa pandemi tidak bisa mengadakan kerumunan sehingga acaranya diliburkan.
"Pertama saya isi di TVRI maret 2017 dan selama covid-19 libur acaranya di TVRI karena tidak bisa mengumpulkan banyak orang",Ungkapnya melalui pesan whastsApp
Lanjutnya, ada sekitar 50 jadwal ceramahnya batal di TVRI batal akibat covid-19 dengan itu dirinya berfikir bagaimana agar dakwah tetap berlanjut sekalipun dalam bentuk video di YouTube.
"Setelah kurang lebih 50 jadwal ceramah saya tercancel akibat mewabahnya Covid-19, sehingga saya berpikir bagaimana caranya agar kegiatan dakwah saya tetap bisa jalan meskipun hanya lewat video",Kuncinya.
IMRAN