Bobby Irtanto, Kandidat Ketum PB HMI : Indonesia Harus Kembali Pada Identitasnya
SINJAI, Sulselpos.id---Bobby Irtanto, Kandidat Ketua Umum PB HMI mengusung tag line “HMI Bernas Menuju Indonesia Emas” dengan Gagasan-gagasan pembaharuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan untuk mencapai keberdaulatan ekonomi ummat. Surabaya, Sabtu, (20/3/2021)
Al-Qur'an maupun hadits telah menjelaskan tentang anjuran ummat Islam untuk bercocok tanam. Dalam hadits Riwayat Al-Bukhari Muslim dijelaskan bahwa,
"Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman atau pohon, kemudian hasilnya dimakan oleh burung, manusia atau binatang, melainkan apa yang dilakukan itu menjadi sedekah baginya."
Mengutip Kitab Tafsir Ilmi Mengenal Ayat-ayat Sains dalam Al-Qur'an, menyisihkan benih merupakan langkah utama sebelum bercocok tanam. Diperjelas dalam Al-Qur'an Surah Yusuf ayat 47 bahwa,
"Dan Yusuf berkata agar kamu bercocok tanam tujuh tahun berturut-turut sebagaimana biasa. Kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu Biarkan di tangkainya, kecuali sedikit untuk kamu makan."
Keberadaan petani penting bagi Negara Agraris untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim dan Negara Agraris karena sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani atau bercocok tanam. Sektor pertanian memiliki peran penting untuk meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan.
Tahun 1980, Indonesia pernah menjadi swasembada beras, namun sudah tidak pernah terjadi lagi. Bahkan Indonesia saat ini harus impor beras dari Thailand dan Vietnam sebagai upaya kerja sama agrikultur.
Ini merupakan suatu keadaan yang cukup miris karena Indonesia adalah Negara Agraria yang harusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga mampu berdaulat.
Dengan alasan itu, Bobby memberikan gagasan yang berbeda sebagai Ikhtiarnya dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia di tengah Pandemi Covid-19, dikarenakan presentase penurunan ekonomi pada sektor pertanian tidak begitu terpengaruh oleh serangan wabah ini.
Anthy