Diduga Ada Malpraktek, Koalisi KAMRI dan GMPK Sulsel : Copot Kepala RS.Anwar Makkatutu Bantaeng
Aksi yang berjumlah puluhan orang menduga ada malpraktek di RS. Anwar Makkatutu Bantaeng.
Selaku Jendral Lapangan, Ardiansyah menyampaikan dugaannya bahwa ada malpraktek di rumah sakit di Bantaeng.
"Telah terjadi tindakan Malpraktek yang di lakukan oleh instansi kesehatan dalam hal ini RS. Anwar Makkatutu Bantaeng yang diduga tindakan praktek operasi oleh oknum tersebut terhadap pasien malah menimbulkan penyakit parah dan berujung pendarahan yang sangat hebat," kata jendral Lapangan saat orasi.
"Secara administrasi pasien yang berinisial S telah memenuhi prosedur RS. Anwar Makkatutu Bantaeng secara profesional dengan membayar nominal Rp. 2.000.000," lanjutnya
Ardiansyah kembali mempertegas dalam pernyataannya kepada pihak Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel untuk segera mencopot kepala RS. Anwar Makkatutu dan dr. Indrawati.
"Sebagai penutup koalisi KAMRI-GMPK SULSEL Mempertegas kepada pihak Dinas Kesehatan provinsi Sulsel jika dalam waktu 3 hari ke depan kasus tersebut tidak ditangani secara serius maka kami akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi tentunya," tutup Ardiansyah.
Nurul selaku Kepala Bidang penanganan rumah sakit yang menerima massa aksi tersebut mengatakan akan menyelidiki .
"Kami akan menyelidiki dan mengusut kasus ini segera mungkin.
Diketahui surat pernyataan sikapnya yaitu :
1. Copot kepala RS. Anwar Makkatutu
2. Copot dr. Indrawati, sp. O (k) M. Kes.
3.Mendesak Kapolda Sulsel untuk segera Melakukan proses hukum.
4. Akan melaporkan hal tersebut ke Dewan Etik IDI sulsel.
(Red)