Kisah Sepasang Warga Sinjai Barat Dibalik Gubuk
SINJAI, Sulselpos.id - Pipa (50) dan Kulle (55) Warga Dusun Ambi, Desa Bontolempangan, Kecamatan Sinjai Barat yang hidupnya serba terbatas tinggal di gubuk yang tersisih berukurang 4x5 di antara tanah kemiringan.
Untuk menjangkau gubuk tempat tinggal Pipa, Kulle, harus berjalan kaki melewati jalan setapak.
Saat dikunjungi oleh awak media sulselpos pada Minggu 27 Juni 2021, Pipa dan Kulle berdiam diri di gubuknya, setelah itu ia keluar menemui tim, dari gubuknya ia mulai menceritakan kehidupan yang dia lalui.
Pipa mengatakan ia tinggal di gubuk yang dibangun oleh anaknya di atas tanah kemiringan karena dia mengaku tidak punya kebun atau tanah sama sekali.
"Mau diapa kalau tidak ada kebun, ini saja kebun miliknya keponakanku," ujarnya dengan nada datar.
Dia juga mengatakan dia tidak punya tanah meskipun satu pohon kopi saja isinya.
"Saya tidak punya tanah biarpun dibilang satu pohon kopi tidak ada, ini tanah memang orang bilang saya yang punya, tapi bukan, ini punyanya Pak Haji keponakan saya," tuturnya pada Wartawan Sulselpos.id.
Saat ditelusuri lebih lanjut ternyata Pipa dan Kulle mempunyai dua orang anak, namun mereka sudah berkeluarga dan berjauhan kendatipun kata Pipa, anaknya biasa mengirimkan uang untuk kebutuhannya.
"Ada anak dua tapi di Borong, sudah ada suaminya jadi pindah dan itu yang tua ada di gunung perak," kata Pipa.
Lebih lanjut dia mengatakan "Biasa anakku yang kasi saya uang makan, kalau dapat lagi biasa dia kirim, beras, uang kah ada juga bantuan dari pemerintah juga," katanya dengan nada rendah.
Pipa menambahkan jika sebelumnya mereka tinggal di Makassar, karena terjangkit penyakit dia pindah di kampungnya Sinjai Barat sejak tujuh tahun lalu,
"Baru tujuh tahun tinggal di sini, memang dulu di makassar saya tinggal karena saya kena penyakit jadi saya tinggal di sini," ucap Pipa.
Dai menyambungkan jika pernah sakit lama dan saat ini sudah lebih baik namun kedua lututnya terasa sakit sehingga tidak bisa berjalan dan keluar rumah.
"Pernah sakit lama, sekarang sudah agak baik tapi tidak pernah jalan karena ini lutut saya biasa sakit, kayak lumpuh, stroke, beginilah saya, tidak bisa keluar dan turun di tanah," keluhnya.
Sementara Kulle, suami dari Pipa, mengatakan jika dirinya kena penyakit tulang sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya dari orang dan keluarga secukupnya serta bantuan dari Pemerintah.
"Kurang sehat kena penyakit tulang,
Itu saja, untuk kebutuhan dikasi sama orang, atau keluarga tapi satu liter, dua liter dan juga bantuan BLT," tutupnya
Lap. Imran
Edit : par
Tags:
News