Ad Under Header

Nuraliyah Direnggut Haknya Menuju Paskibraka Nasional, Pihak Kadisdik Anggap Ada Khilaf

Foto Paskibraka dari google

PASANGKAYU, Sulselpos.id- Terkait Cadangan Paskibraka Kristina yaitu Nuraliyah Putri asal Daerah Pasangkayu yang digantikan oleh orang lain sehingga ini dinilai ada kejanggalan dalam proses administrasi oleh pihak keluarga Nuraliyah, Jum'at (30/07/21).

Dimana Nuraliyah saat mengetahui jika Kristina dinyatakan positif Covid-19, sehingga Nuraliyah sedang menunggu informasi dari Panitia Paskibraka Provinsi Sulawesi Barat sebagai Cadangan Kristina.

Hal itu disampaikan Ayah Nuraliyah, Sukri yang tinggal di Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu saat dikonfirmasi oleh Sulselpos.id, Kamis (29/07/21).

"Kami mengetahui Kristina Positif Corona waktu hari Senin, diketahui oleh anak saya Nuraliyah, jadi anak saya cari tahu dan menunggu-nunggu Informasi dari pihak panitia karena yang jelas anak saya bilang kalau Kristina tidak bisa berangkat berarti cadangannya saya yang berangkat tapi sampai hari Selasa tidak ada yang hubungi dari provinsi," katanya.

Lebih lanjut, Sukri menjelaskan bahwa saat istinya menelpon pihak Disdikpora Kabupaten Pasangkayu dan mereka juga sudah mengetahui Kristina terpapar Covid-19 tapi penggantinya ternyata bukan cadangannya tapi orang lain dari Mamasa.

"Saat istri saya menelpon di Disdikpora Kabupaten ternyata tau, sehingga Disdikpora kabupaten atas nama Haris itu menjelaskan bahwa sesungguhnya Kristina itu positif Covid-19 dan yang gantikan bukan cadangan tapi nama lain atas nama Anggi dari Mamasa," terang Sukri.

Ayah Nuraliyah menambahkan saat ini anak sudah mempersiapkan diri untuk mengantikan jika bersangkutan tidak bisa berangkat.

"Namanya juga cadangan, jadi segala sesuatunya yang dia sudah persiapkan," bebernya.

Sukri menilai jika ada kesalahan dalam proses administrasi dan sebagai ayah Nuraliyah ia merasa kecewa dari apa yang dialami putrinya.

"Saya kecewa dan kesal karena kayaknya ada pelanggaran, mungkin pelanggaran administrasi, padahal sebenarnya yang harus berangkat kan anak saya tapi entah kenapa nama lain," kuncinya.

Sementara itu saat dikonfirmasi kepada pihak terkait, Kepala Bidang Pemuda Disdikpora Provinsi Sulawesi Barat, Kasdisdik menanggapi dengan gambar yang bertuliskan yakni, Sabtu 24 Juli 2021 sekitar pukul 10:00 Wita Dispora provinsi melaporkan ke kemenpora tentang kondisi Paski Nasional (Pasnas) yang positif covid 19 melalui Kabag kepemimpinan dan kepeloporan Pemuda kemenpora.

Petunjuk pusat calon pasnas lebar harus diganti hal tersebut Lalu dilaporkan ke Kepala Dinas beliau sampaikan minta agar pusat memberi waktu 7 hari untuk memulihkan pasnas yang bersedih cover sambil menyiapkan cadangan setelah dikonfirmasi ulang ke pusat-pusat menyebutkan bahwa pengganti paski nasional harus tiba di Jakarta pada hari Selasa 27 juli 2021.

"Hal tersebut kembali dilaporkan kepemimpinan, pimpinan kemudian menyarankan cepat Mencari Pengganti yang siap melengkapi persyaratan khusus general check up dan tes fisik sebelum keberangkatan dengan pertimbangan agar kuota Sulawesi Barat segera terisi, sehingga Kabid Pemuda pada saat berkomunikasi dengan Armi Kasubag pengembangan Dispora Mamasa terkait dengan permasalahan yang dihadapi Kristina," katanya.

Dalam gambar tersebut juga tertuliskan, Muncul nama pengganti dari Kabupaten Mamasa dimana Kasubag Pengembangan Dispora Mamasa menyampaikan kesiapan Anggi F.tamuntuan, siswa SMA Negeri 1 Mamasa untuk mengganti Kristina untuk Pasnas putra Dispora Provinsi Sulawesi Barat.

"Menghubungi Kabid Pemuda Polewali Mandar, Sabir untuk menghubungi calon pasien atas nama Muhammad Juan dialog siswa SMA Negeri 3 Polewali dengan pertimbangan bahwa yang bersangkutan dalam catatan panitia seleksi mempunyai nilai yang baik setelah dihubungi yang bersangkutan menyatakan siap," ucapnya.



Lebih lanjut dia menjabarkan pada Minggu 25 Juli 2021 pukul 11 Wita Dispora provinsi baru sempat menghubungi pihak Dispora Kabupaten Pasangkayu dan memberikan penjelasan terkait hal diatas dan meminta maaf atas kejadian tersebut di atas semata-mata karena kekhilafan karena kondisi psikis yang kurang baik akibat hasil tes PCR yang positif Covid yang seharusnya Isolasi Mandiri sehingga tak Sempat berpikir jernih lagi. 

"Kabid Pemuda Dispora Pasangkayu sempat menyampaikan kekecewaannya namun setelah mendapat penjelasan beliau dapat memaklumi," katanya pada Sulselpos.id  Jumat (30/07/21).


Laporan : Imran
Tags:
News
Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.