Terkait Penyerangan di Kampus UIM, Ini yang Disampaikan WR III
MAKASSAR, Sulselpos.id - Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (UIM) kembali diserang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) sekitar pukul 16:15 Wita, Selasa (21/09/21) Kemarin.
Dimana saat itu ada beberapa dosen dan mahasiswa yang lagi melakukan pengurusan kuliah di Fakultas Teknik.
Tiba-tiba dikagetkan dengan adanya suara teriakan dari para OTK yang dimana jumlahnya diperkirakan 30 orang dengan membawa senjata tajam dan menggunakan masker ninja sehingga wajahnya tidak dapat dikenali.
Salah satu Mahasiswa korban dari penyerangan berinisial FN menceritakan dimana gerombolan itu masuk dari arah depan dan belakang Fakultas Teknik, mereka OTK sebagian datang dari arah gerbang utama kampus dan entah dari mana, tiba-tiba ada juga dari samping Fakultas Teknik.
"Pada saat itu saya mau mengamankan diri di ruang dosen tiba-tiba ada yang memukul dari arah belakang entah itu pakai kayu atau apa saya tidak perhatikan karena terburu-buru," ungkapnya.
"Peristiwa ini diduga masih dalam rentetan peristiwa kejadian sebelumnya, pada tanggal 19 September 2021 lalu. Dimana sekret Himpunan Mahasiswa Mesin di serang oleh OTK pada hari Minggu dini hari sekitar pukul 03:30 Wita," sambungnya.
Selain itu, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM), Muh Nurul Ikhsan mengatakan bahwa penyerangan ini harus di atensi khusus pihak Birokrasi Universitas Islam Makassar (UIM) karena ini mencoreng marwah dunia pendidikan.
Apalagi kampus sebagai laboratorium ilmiah yang harusnya di tempati oleh orang-orang berakal, bukan tempat menampung preman, karena jelas tindakan premanisme yang masuk dalam dunia kampus.
"Kami juga sangat kecewa dengan statmen dari Wakil Rektor (WR) 3 UIM bapak Nurdin Tarjin yang mengatakan bahwa tidak ada penyerangan yang terjadi," jelasnya.
Lebih lanjut, "Seharusnya orang yang membidangi Kemahasiswaan, harus peka dengan kejadian-kejadian seperti ini karena menyangkut harkat dan martabat Universitas," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rektor (WR) lll Universitas Islam Makassar, Nurdin Tarjin saat dikonfirmasi oleh Tim Sulselpos.id lewat WhatsApp menyampaikan bahwa kejadian ini memang setiap tahun terjadi saat penerimaan Mahasiswa Baru (Maba).
Kemudian kejadian yang terjadi malam minggu di luar dugaan karena tidak diketahui siapa yang merusak sekret Fisif Agama dan FKIP.
"Hanya saya katakan kepada Satpam hubungi Polsek Tamalanrea untuk datang, ada mahasiswa di samping kampus di dapat bawa busur itu yang di tagkap karena bawa busur tertangkap langsung," katanya.
Lanjut, Nurdi Tarjin bahwa yang di dapat itu belum tentu dia pelaku pengrusakan sekret, besar dugaan yang rusak sekretnya bahwa dia yang di dapat bawa busur itu bisa jadi dia juga yang merusak sekret.
"Tadi pagi ke tiga ketua Senat melaporkan tentang perusakan itu dengan satpam di mintai ketrangannya apa yang kamu lihat malam itu," jelasnya.
"Terus yang kemarin itu ada kabar hoax yang beredar bahwa ada yang mengaku yang merusak sekret Sospol Agama dan FKIP sehingga ada yang lewat bonceng tiga itu yang di kejar, namun dengan kejadian ini tidak ada Mahasiswa yang korban," tutupnya.
Laporan : Hasyim
Editor : Haeril
Tags:
News