Sumpah Pemuda: Tekad dan Cita Dalam Wujud Persatuan Pemuda
OPINI, Sulselpos.id - Saat ini, Indonesia telah merdeka dan telah berumur 76 Tahun. Kemerdekaan merupakan awal dari tujuan suatu bangsa sebagaimana yang tercantum dalam amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni: ”Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang sentosa, berdaulat, adil dan makmur".
Semangat kemerdekaan itu perlu dijaga dengan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia seperti yang telah dilakukan oleh pendahulu kita sebelum Indonesia merdeka dengan melakukan kongres pemuda sebagai salah satu langkah awal dalam menyatukan pemuda.
Tujuan dilakukannya kongres tersebut ialah pertama, untuk memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia, kedua adalah untuk menguatkan hubungan sesama pemuda yang ada di tanah air Indonesia.
Kongres Pemuda I dilakukan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 dengan dihadiri oleh perwakilan pemuda/pemudi termasuk Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Bataks Bond dan masih banyak lagi. Sampai kongres berakhir belum ada penyatuan pemuda, dikarenakan masih adanya ego kedaerahan yang kuat dari tiap-tiap kelompok.
Kemudian, mereka sadar bahwa ego dari tiap-tiap kelompok daerah akan mempersulit Indonesia untuk mencapai persatuan dalam melawan penjajah sehingga mereka berkumpul kembali di Batavia dan bersepakat untuk melaksanakan Kongres Pemuda II yang dilakukan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dengan menghasilkan Deklarasi yang dikenal dengan istilah "Sumpah Pemuda".
Dari sini kita bisa melihat bagaimana tekad pendahulu kita dalam menyatukan pemuda di tanah air yang tentunya tidak lagi di dasari oleh ego tiap-tiap kelompok dengan cita hanya ingin melihat kemajuan suatu bangsa. Tekad tersebut tertuang dalam isi sumpah pemuda yakni bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu. Tekad itu juga tertuang berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim al-Naisaburi dalam hadistnya, "Dari Ibn Abbās ra, bahwa Nabi saw. pernah memberi nasehat kepada seseorang untuk menggunakan secara maksimal lima hal sebelum datang yang lima pula; masa mudamu sebelum datang masa tua, masa sehatmu sebelum masa sakit, masa kayamu (ketika berkecukupan) sebelum masa fakir (membutuhkan, tidak punya apa-apa), waktu luang, kesempatanmu sebelum masa sibuk, dan masa hidupmu sebelum datang kematian". Dari hadist tersebut kita di tekankan untuk mempergunakan masa muda dalam mecapai sebuah cita sebelum masa tua itu datang. Lalu bagaimana kabar pemuda hari ini?
Apa Kabar Pemuda Hari Ini
Kata pemuda sebagai penerus bangsa bukanlah sesuatu hal yang baru. Bahkan, Ir. Soekrano presiden pertama Indonesia pernah mengatakan “Jika ingin melihat masa depan bangsa Indonesia maka lihatlah pemudanya hari ini”, sebuah kalimat yang penuh dengan harapan keluar dari mulut sang proklamotor sebagai pesan untuk generasi selanjutnya dalam membersamai kemajuan suatu bangsa. Namun, disituasi sekarang kata itu hanya menjadi kata pelengkap caption di media sosial para permuda dalam keikutsertaannya merakayakan hari sumpah pemuda agar terlihat tidak ketinggalan demi menjaga eksistensinya di media sosial.
Bagaimana tidak, pemuda sekarang dikenal dengan istilah generasi milineal yang diartikan sebagai pemuda dengan usia 17 sampai dengan 37 Tahun dengan dipengaruhi oleh arus globalisasi yang begitu cepat. Dimana pemuda dapat berinteraksi dengan manusia lainnya yang ada dibelahan dunia dengan menggunakan berbagai jenis perangkat untuk berselancar di internet. Hal ini dibuktikan dengan adanya laporan terbaru yang dirilis oleh layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social, menerangkan bahwa pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa dari Total jumlah penduduk Indonesia yaitu 274,9 juta jiwa. HootSuite juga melaporkan bahwa pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun dengan menghabiskan waktu selama 8 jam 52 menit.
Tentu, hal tersebut akan sangat berdampak negatif kepada pemuda jika tidak cakap dalam menggunakan jejaring internet dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya ialah maraknya berita bohong (Hoax) yang tersebar di media sosial yang dapat memicu adanya perpecahan ditubuh para pemuda. Juga kebiasaan lainnya seperti games online yang dapat merusak kesiapan mental jika tidak terimbangi dengan baik.
Belum lagi masalah yang terjadi ditubuh organisasi kepemudaan/kemasiswaan yang sering kita jumpai dengan hadirnya dua kepengurusan dalam satu organisasi (dualisme) yang didasari oleh ego tiap-tiap kelompok pemuda.
Harapan kita semua dalam momentum sumpah pemuda ini ialah pemuda dapat merefleksi kembali sebuah tekad dan cita dari para pendahulu untuk keluar dari masalah yang terjadi dan kembali menyatu untuk bersama-sama membersamai apa yang yang seharusnya diperbaiki. apalagi Indonesia sekarang ini memasuki Bonus Demografi sebuah keadaan dimana jumlah penduduk dalam sebuah negara meningkat. Peningkatan tersebut dinilai positif karena didominasi oleh usia produktif ketimbang usia yang tidak produktif. Usia produktif yang dimaksud ialah sebuah usia antara 15-64 tahun. Tentunya jika kita mempunyai kesiapan hari ini maka yakinlah Indonesia akan mencapai cita-citanya.
Selamat memperingati hari sumpah Pemuda.
Penulis : Ahmad Aidil Fahri
(Pengurus DPD KNPI Gowa Komisi OKK)
Tags:
OPINI