Ad Under Header

Kader Sebut Ketum PB HMI Kelihatan Banyak Diamnya


JAKARTA, Sulselpos.id - Pasca dilantik menjadi Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2021-2023 hingga kini relatif belum ada satu gerakan kongkrit dari PB HMI dibawah pimpinan Raihan Ariatama. 

"Gerakan kongkrit yang saya maksudkan adalah, upaya PB BMI dalam mengoreksi pengelolaan pemerintah yang semakin amburadul di bawah Presiden Jokowi," demikian keresahan disampaikan Ahmad Husen, Kabid PTKP Cabang Jakarta Pusat Utara, Senin (27/12/21).

Menurut Husen, saat ini masyarakat sedang menunggu peran HMI dalam segala aspek. Sebagi organisasi yang sering mengakui dirinya kader ummat, PB harus punya rasa malu dengan selogan tersebut. 

Jangan sampai ke depan hanya pandai meneriakkan selogan tapi dalam wilayah praktisnya justru tidak lakukan apa-apa.

Padahal saat ini suara PB HMI pasti 
dirindukan oleh masyarakat, justru PB HMI di bawah Raihan kelihatan banyak diamnya. Pandemi memporak-porandakan ekonomi rakyat kecil, justru uang bansos mereka dikorupsi. 

"Pelakunya malah dihukum ringan, pejabat negara dicurigai banyak NGO bermain bisnis PCR, ditambah rencana pemerintah hanya menggunakan Pertamax di tahun depan," ungkap Husen.

"Hal di atas adalah catatan-catatan sederhana yang luput dari perhatian PB HMI, padahal sangat melukai rasa keadilan juga menyengsarakan rakyat," tambah Husen.

Husen juga mengajak Raihan untuk bertanya pada diri sendiri sebagai kader HMI, adakah kegelisahan sedikit saja pada hati nurani hari ini bahwa negara sedang tidak baik baik saja. 

Elit-elit HMI kelihatan terlalu mesra dengan kekuasaan sehingga cenderung cari aman dalam menangapi persoalan ini. Padahal perilaku seperti ini adalah penghianatan terhadap sumpah janji seorang kader.

Husen menambahkan. Saat ini, kader HMI harusnya berada di garda terdepan dalam mengontrol kebijakan negara yang merugikan rakyatnya, bukan sebagai juru bicara pemerintah apalagi menjilat kekuasaan. Kebijakan pemerintah yang tidak berkesesuaian dengan kemaslahatan umat harus di kritisi

"Kami minta Saudara Raihan sebagai ketua Umum PB HMI mundur dari jabatannya jika tidak bisa kritis terhadap pemerintah. Kepemimpinan PB HMI hari ini, kami nilai tidak bisa berbuat apa-apa untuk ummat malah keliatan mesra dengan pemerintah,"
tegas Husen.

HMI jangan jadi pelengkap penderita. Terlalu banyak diam bukan tipikal HMI, atau terlalu banyak bicara tapi memuja-memuji kekuasaan setiap saat, juga bukan karakter kader. 

"Kita berkolaborasi dengan pemerintah bukan menjilatinya jika salah. Kita dukung yang benar dan terus kritis pada hal-hal yang dianggap keliru," tutupnya.

Haeril
Tags:
News
Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.