Kaskogartap II/Bandung Hadiri Upacara Peringatan Bandung Lautan Api ke - 76 Tahun
BANDUNG, Sulselpos.id - Kaskogartap II/Bandung menghadiri Upacara memperingati Bandung Lautan Api (BLA) ke - 76 tahun 2022 yang dilaksanakan di Plaza Balai Kota Bandung, Jl. Wastu Kencana Bandung, Kamis (24/03/2022).
Kaskogartap II/Bandung Marsekal Pertama TNI, Budi Sumarsono mengungkapkan bahwa dalam peristiwa Bandung Lautan Api tidak lepas dari perjuangan tentara dan pasukan bersenjata ataupun rakyat itu sendiri.
"Peristiwa Bandung Lautan Api menjadi cermin bentuk perjuangan sesungguhnya rakyat Indonesia. Dari peristiwa ini terbukti jelas bahwa perjuangan perebutan dan pemertahanan kemerdekaan RI tak hanya dilakukan oleh para tentara dan barisan bersenjata. Para pemuda, pedagang, tukang becak, petani dan ibu rumah tangga pun turut aktif secara langsung dalam upaya perjuangan. Rakyat sangat paham bahwa perdamaian takkan dapat diraih tanpa adanya persatuan dan pengorbanan yang utuh," tegasnya.
Lebih lanjut Budi menyampaikan "Mari bercermin dari bentuk pengorbanan rakyat Bandung kala itu. Mari kita bayangkan bagaimana suasana hati rakyat Bandung kala itu yang dengan terpaksa harus meninggalkan Bandung Selatan sesuai ultimatum kedua tentara sekutu yang mereka terima secara sepihak. Mereka harus rela berjalan kaki sejauh lebih dari sebelas kilometer dari batas paling luar Bandung Selatan. Rasa sedih, geram, amarah dan ketidakberdayaan menghiasi isi kepala mereka saat itu. Bersama barang-barang seadanya sembari menggendong bayi-bayi mereka, 200.000 jiwa rakyat Bandung menjerit tak bersuara meninggalkan tanah kelahirannya," katanya.
Untuk siapa mereka melakukan hal itu? Padahal ultimatum pengosongan Bandung Selatan itu hanya ditujukan bagi tentara dan barisan bersenjata, bukan termasuk rakyat tak bersenjata. Namun karena taat dengan perintah pusat dan untuk kepentingan bangsa, satu kesatuan elemen ini bersatu-padu sepakat meninggalkan Bandung Selatan sekaligus membakar dan meledakkan habis harta dan rumah-rumah yang selama ini menjadi tempat bercengkrama mereka dengan keluarga. Meski tanpa adanya kepastian akan nasib dan tempat tinggal baru yang akan mereka tempati nanti, sebuah pengorbanan besar tetap rela mereka berikan untuk kedaulatan negeri.
"Merenungi hal tersebut, rasanya perbandingan pengorbanan yang telah kita lakukan atas nama bangsa sejauh ini masih sangat sedikit. Paling besarnya bentuk pengorbanan pun, rasanya masih belum bisa setara dengan mereka, para pejuang Bandung Lautan Api yang rela mengorbankan seluruh harta dan papan yang dimilikinya," tutupnya.
Sementara itu Plt Walikota Bandung, H. Yana Mulyana dalam sambutannya mengingatkan kembali pentingnya meneladani dan mengaktualisaksikan nilai-nilai pembumihangusan Kota Bandung, guna meneruskan sisa-sisa perjuangan yang belum tertuntaskan.
"Peristiwa Bandung Lautan Api 76 tahun yang lalu, menyiratkan dua sikap penting para pejuang. Pertama, sebagai bentuk perlawanan agar kaum imperialis tidak lagi menguasai Kota Bandung. Kedua, sebagai bentuk loyalitas kepada NKRI karena pimpinan pemerintah saat itu memerintahkan para pejuang mundur ke arah selatan Kota Bandung. Pernyataan sikap itu diwujudkan dengan membakar rumah dan bangunan lain, serta menebar ancaman agar kaum kolonial tidak leluasa menancapkan kekuasaanya di kota ini," jelasnya.
Peringatan 76 tahun peristiwa Bandung Lautan Api, bukan sekedar mengenang jasa-jasa pahlawan, tetapi menjadi momentum penguatan daya juang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan dan menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan dalam mewujudkan bangsa yang maju dan sejahtera.
"Peristiwa ini juga menyisakan kenangan, betapa besar harga yang harus dibayar untuk melawan ketidakadilan dan betapa tinggi sikap rela berkorban untuk memperjuangkan tegaknya jati diri. Nilai-nilai perlawanan dan semangat rela berkorban itu pula yang sejatinya terwariskan kepada generasi sekarang dan generasi selanjutnya, agar menjadi modal sosial untuk menata masa depan yang lebih baik," lanjutnya
Plt Walikota Bandung juga mengucapkan terima kasih kepada para pelaku pejuang peristiwa Bandung Lautan Api.
"Terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada para sesepuh pejuang dan pelaku peristiwa Bandung Lautan Api, yang yang telah membangun fondasi jiwa kejuangan warga bandung, semoga bangunan ini dapat dipelihara dengan baik dan menjadi instrumen utama dalam mengatasi setiap tantangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," tutupnya.
Turut hadir Forkopinda, LVRI, TNI, POLRI dan ASN.
Wiwi
Tags:
News