Mosi Debat tentang Wacana LGBT, Panitia: Penggalian Data dan Analisis untuk Bahan Pertimbangan Komparatif
MAKASSAR, Sulselpos.id - Generasi Muda (Gema) Pancasila 2022 merupakan sebuah program yang dipelopori oleh Polrestabes Makassar sebagai upaya menyongsong Hari Lahir Pancasila.
Progran ini memiliki dua item kegiatan perlombaan, yakni Lomba Debat dan Lomba Orasi Ilmiah dengan mengangkat tema "Mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Era 5G" dan dilaksanakan dari 23 Mei hingga 1 Juni di Ford Rotterdam, Makassar.
Adapun tujuan dari program ini adalah menghadirkan wadah kritis bagi seluruh mahasiswa dan pemuda baik dari Perguruan Tinggi maupun organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan dalam mendudukkan pandangan terkait bagaimana mempertahankan pancasila sebagai ideologi negara?, mengapa pancasila harus dipertahankan? dan bagaimana cara memelihara pancasila sebagai ideologi negara?.
Sebagai output dari kegiatan ini adalah pembuatan naskah akademik yang nantinya akan didorong ke pihak DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bahan pertimbangan sekaligus persembahan mahasiswa dan pemuda Makassar untuk Indonesia.
Untuk Lomba Debat, dari 67 tim yang mendaftar, terdapat 30 tim yang lolos verifikasi untuk mengikuti perlombaan dan kurang lebih terdapat 23 Mosi perdebatan yang dirancang oleh panitia pelaksana berdasarkan mini-research yang telah dilakukan.
Selanjutnya, menanggapi berita yang dirilis oleh Saudagar.news dengan headline "Lomba Debat Angkat Tema LGBT, KMN Sinjai Memilih ‘Walk Out’" perihal pengunduran diri dari KMN Sinjai sebagai salah satu tim debat yang ikut berkompetisi.
Cawang selaku panitia pelaksana mengungkapkan, Keputusan Walk Outnya KMN Sinjai dari kompetisi setelah memperoleh posisi Pro terhadap mosi yang telah diundi saat Technical Meeting adalah kesepakatan pihak tim KMN Sinjai. dan mengenai mosi.
"Legalitas Wacana LGBT di Indonesia", selaku panitia pelaksana, kami tentunya tidak berdiri di atas kata sepakat atau tidaknya terhadap mosi tersebut. Hasil perdebatan baik dari pihak pro maupun kontra akan menjadi hasil sekaligus rujukan yang nantinya akan disodorkan sebagai bahan pertimbangan jika saja terdapat pembahasan terkait LGBT," katanya.
"Standing position dari mosi yang diperdebatkan adalah hasil elaborasi dari kajian akademik baik dari pihak Pro maupun Kontra. Tentunya, dalam barometer ilmu pengetahuan, tak ada perkara tabu untuk diperbincangkan asalkan mampu membuktikan secara analitis dan berhadapan dengan realitas sosial," ungkap Cawang, salah satu panitia pelaksana
Lebih lanjut, pihak panitia pelaksana juga sangat mengapresiasi keputusan sportif dari KMN Sinjai.
"Kami selaku panitia sangat mengapresiasi keputusan dari tim KMN Sinjai yang beranjak dari pijakan dan pertimbangan internal organisasi mereka dan memberikan ruang untuk menyampaikan alasan Walk Outnya kepada seluruh hadirin agar tidak terjadi hal-hal yang janggal perihal WOnya KMN Sinjai di kemudian hari," tutupnya.
Mosi "Legalitas Wacana LGBT di Indonesia" dihadirkan dalam lomba debat Gema Pancasila 2022 Polrestabes Makassar sebagai bentuk penggalian data dan analisis melalui kerangka debat yang menghadirkan pihak Pro maupun Kontra agar nantinya jika terdapat pembahasan mengenai mosi tersebut di Indonesia di tataran pemerintahan maka hasil perdebatan dari mosi tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan yang komparatif.
Sementara itu, sampai saat ini Rabu 25 Mei 2022, lomba debat Gema Pancasila 2022 Polrestabes Makassar berlangsung meriah dan telah memasuki babak 8 besar.
Sebagai informasi, tanggal 27, 28 dan 30 Mei, Lomba Orasi Ilmiah akan dimulai dan terdapat 58 peserta dari berbagai kampus dan organisasi kepemudaan yang telah mendaftarkan diri.
Pardi
Tags:
News