Ketum Pikom IMM FEB Unismuh Mengecam "Pertunjukan Badut" di Unismuh Makassar
MAKASSAR, Sulselpos.id - Acara Duta Kampus Provinsi Sulawesi Selatan yang diadakan di Kampus Unismuh Makassar sangat mencederai nilai Catur Darma kampus sebagai Kampus Muhammadiyah.
Duta Kampus se-Sulawesi Selatan ini bertempat di Gedung Balai Sidang Mukhtamar Muhammadiyah ke-47.
Menurut informasi, acara ini diikuti oleh kampus-kampus yang ada di Sulawesi Selatan, dengan mengutus masing-masing perwakilan kampus. Termasuk diantaranya kampus Unismuh Makassar.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Pikom IMM FEB Unismuh Makassar, Edi Suyuti bahwa yang menjadi kekecewaan besar ialah, adanya "Aksi Badut" dengan mempertontonkan sesuatu yang notebene di luar dari pada nilai-nilai yang diajarkan oleh kampus itu sendiri.
Apalagi kalau berbicara tentang Catur Darma Perguruan tinggi Kampus Unismuh Makassar yang selalu menyatakan diri selaku kampus Islami.
"Tentu bukan tanpa alasan mengapa Unismuh Makassar dengan berani mengambil peran demikian. Dan tentu tidak di putuskan tanpa pertimbangan yang matang. Harapannya juga seperti itu," ungkapnya, Minggu (26/06/22).
Di sisi lain, kata Edi, memang pelaksanaan yang di adakan di kampus Unismuh Makassar bisa semakin meningkatkan nilai sosialisasi kampus. Apa lagi jika sang juara berasal dari kampus Unismuh Makassar.
"Akan tetapi, yang menjadi pertanyaannya ialah. Apa mungkin sudah tidak ada jalan lain? Segala pertimbangan tentu sudah di pikirkan matang-matang bukan? Termasuk pertunjukan yang mencederai nilai kampus Islami Universitas Muhammadiyah Makassar sendiri," tegas Edi.
Lebih lanjut, Dirinya sangat menyayangkan, apalagi sebagai kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah/IMM (Organisasi Otonom Muhammadiyah) mengungkapkan kekecewaan yang sangat besar terhadap kejadian ini.
"Dalam hal ini tentu perlu ada evaluasi dari seluruh pihak, termasuk pimpinan Kampus Unismuh Makassar," terangnya.
Selaku Ketua Pikom IMM FEB Unismuh Makassar, Edi Suyuti menyatakan sekaligus menegaskan kekecewaan yang mendalam terhadap kejadian ini.
Pasalnya, ditingkat grassroot tengah memperjuangkan nilai-nilai Islami Muhammadiyah sedangkan di tingkat elite sendirilah yang mencederai pergerakan serta perjuangan kader-kader Muhammadiyah.
"Ini perlu di tindaklanjuti oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, sekaligus mengevaluasi kinerja pimpinan kampus yang seharusnya memberikan transfer nilai kepada Mahasiswa dan seluruh elemen kampus dan semoga kejadian yang serupa juga tidak terjadi di masa yang akan datang," ucapnya.
"Marwah Unismuh Makassar harus di jaga, karena itu juga adalah marwah Muhammadiyah," tutup Edi.
Haeril
Tags:
News