Pembentukan Karakter Diera Perkembangan Teknologi
OPINI, Sulselpos.id - Perkembangan teknologi yang begitu cepat di era industri di berbagai sektor kehidupan mengalami transformasi perubahan secara komprehensif hal ini dikarenakan aspek produksi dari industri mengalami peleburan antara teknologi digital dan internet.
Era digital memberi berbagai manfaat dan kemudahan secara positif dan di sisi lain juga memberikan dampak yang negative sehingga era digital dianggap menghadirkan berbagai tantangan termasuk pembentukan karakter kepemimpinan.
Society 1.0 menggambarkan saat manusia masih berada di era awal peradaban saat aktivitas manusia hanya seputar berburu dan mengenal tulisan, Society 2.0 merupakan era pengembangan pertanian di mana manusia sudah mengenal tata cara bercocok tanam, Society 3.0 peradaban sudah memasuki era industry yaitu Ketika manusia sudah mulai menggunakan mesin untuk memudahkan aktivitas sehari-hari, Society 4.0: era di mana manusia mulai menggunakan komputer hingga internet, dalam Society 5.0 di mana indikator utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai-nilai baru dalam perkembangan teknologi berpotensi untuk meminimalisir adanya kesenjangan manusia dan masalah ekonominya pada masa depan.
Hasil Sensus Penduduk 2020 menunjukkan penduduk Indonesia didominasi Generasi Z sebanyak 74,93 juta atau 27,94% dan generasi milenial sebanyak 69.38 juta atau 25,87%. Dengan jumlah penduduk sekian diharapkan ke depan menjadi generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, namun memiliki karakter kreatif, inovatif, pencipta, pengabdi yang bernafaskan pada nilai-nilai keislaman.
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang besar secara signifikan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi berdasarkan laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022 (databooks) hal ini dengan jelas betapa teknologi sangat lekat dengan aktififitas anak muda.
Era Industri 4.0 dan Society 5.0 pada dasarnya saling berhubungan, bedanya konsep Society lebih fokus pada konteks terhadap manusia. Sedangkan revolusi industri 4.0 menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya.
Melihat perkembangan tersebut bermunculan lembaga-lembaga pendidikan yang menggunakan teknologi informasi dalam proses pembelajaran untuk mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pasar termasuk apa yang dilakukan oleh Korps alumni Himpunan Mahasiswa Islam mendirikan kampus Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) yang berbasis sistem digital sehingga mahasiswanya tidak membutuhkan gedung dan ruangan sebagai media pembelajaran.
Dalam proses pembentukan kepribadian dan karakter seseorang dipengaruhi juga oleh perilaku sosialnya di masyarakat. Penggunaan teknologi yang tidak terkontrol seperti gagget dapat berimbas negative kepada karakter seseorang seperti penelitian yang dilakukan Karina Desi H di Semarang menunjukkan menggunakan gadget dapat menjadikan seseorang menjadi antisosial, kompulsif, dan asosial.
Hal tersebut menerangkan secara jelas tantangan penggunaan teknologi yang berorientasi pada pembentukan karakter seseorang. Karakter seseorang dapat dinilai dari bagaimana cara mereka mampu membangun hubungan sosial yang baik kepada siapa pun teguh dalam karakter dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Teknologi digital terus berkembang dengan pesat penggunaan data terus meningkat maka fenomena seperti internet of things (IoT), artificial intelligence (AI), dan big data tidak dapat dihindari. aktivitas internet yang makin rutin dilakukan, baik untuk tujuan pribadi maupun bisnis akan mempengaruhi pembentukan karakter seseorang khususnya pada nilai-nilai sosial.
Penulis : Muh. Ruslan
(Kader HMI, Alumni Kesehatan Masyarakat)
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*
Tags:
OPINI