Kewajiban Berdakwah, Namun Diabaikan
OPINI, Sulselpos.id - Dewasa ini, Dakwah di kalangan masyarakat sudah mulai terabaikan dan orang mulai enggan untuk mengajak orang lain ke jalan kebaikan. Hal ini dikarenakan persepsi masyarakat yang hanya menganggap dakwah itu hanya bisa dilakukan oleh orang dengan latar belakang keagamaan yang mumpuni saja, atau hanya orang-orang tertentu dan tempatnya itu sebatas pada di mimbar-mimbar keagamaan, kajian rutin, dan lain sebagainya.
Hal inilah yang membuat masyarakat enggan berdakwah terkhusus sekarang ini dakwah sudah menjadi hal yang tabu di mata orang-orang. Namun sejatinya dakwah itu adalah kewajiban setiap insan yang mengaku muslim sebagai wujud dan perannya dalam menegakkan dan menyebarluaskan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, dan tentunya Al-Qur'an yang menjadi pedoman utama dalam berdakwah dan mengajak/menyeru orang lain ke jalan kebaikan.
Maka dari itu, ini adalah momentum di mana kita sebagai seorang pemuda memanfaatkan peran kita dengan sebaik mungkin, karena tugas dakwah memang sudah sepatutnya kita suarakan, kita bumikan dan menjadi kunci peradaban Islam agar tetap utuh, terjaga, dan lestari sampai nanti.
Jika bukan kita sebagai generasi penerus yang mau mengajak dan berkorban siapa lagi ! Sedihnya lagi banyak generasi zaman sekarang yang acuh tak acuh dengan persoalan agama, serasa jika kita berbicara persoalan agama mereka selalu menutupi diri dan bersembunyi. Dan parahnya lagi justru mereka yang dengan latar belakang keagaaman yang bisa di kata di atas rata-rata masih enggan untuk berdakwah, ketika mereka di tanya kenapa demikian ? alih- alih memperkenalkan diri, mereka malah mengatakan bahwa dirinya tidak mau di kenal sebagai seorang pendakwah yang unggul dalam persoalan agama lagi- lagi juga tidak mau di katakan alim,suci dan paham betul tentang agama.
Pada dasarnya kemungkinan besar mereka mau-mau saja dalam berdakwah dan mengajak orang lain ke jalan kebaikan, akan tetapi sebelum mereka melakukanya hal paling pertama yang terbayang dalam benak mereka adalah tanggapan dan omongan orang di sekitarnya mereka yang tidak ingin di kata sebagai ustad, kyai mereka hanya ingin hidup seperti orang- orang di lingkunganya, "Biasa-biasa saja" di tambah lagi ketika lingkungan di mana mereka berada memang menjauhkan mereka dari hal yang di maksut tentu hal ini yang akan memperparah dan membuat mereka makin trauma untuk mengajak orang di sekitarnya ke jalan kebaikan. Padahal Nabi mengajarkan bahwa janganlah engkau melihat siapa yang menyampaikan tapi lihatlah apa yang di sampaikan.
Dari sini tentu kita sudah memahami bahwa sepanjang yang kita sampaikan adalah kebenaran dan tidak ada unsur yang dapat menyinggung perasaan orang di sekitar kita marilah kita tanamkan dalam hati niat untuk menyuarakan agama Allah, karena sudah menjadi hal dan tugas kita di muka bumi ini
untuk menjadi khalifah yang sebenar- benarnya khalifah.
Menjadi salah satu permasalahan besar pula jika ada seorang insan yang sampai sekarang masih bingung dan tidak mengerti betul tujuan mereka berada dan ada di bumi Allah ini. Bayangkan saja ketika sampai sekarang ini, detik ini dan tidak mengetahui secara pasti sebab dan tujuan mereka, tentu ia akan terombang ambing dalam menjalani dinamika dan persoalan di dunia.
Kita akan di gilas dan tengelam dalam lautan kehidupan karena jika bukan karena agama sudah barang tentu kita akan di perbudak. Akan banyak terjadi penindasan, kebohongan di mana- mana, permusuhan antar kelompok dan ini tidaklah bisa di hindari kecuali dengan pertolongan Allah, karena sejatinya kita adalah representasi dan penyambung tangan Allah di muka bumi ini.
Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ini adalah kenapa sih kita tidak mau terlibat ketika itu masuk dalam ranah " Dakwah" apa yang membuat kita seakan tidak ingin terlibat dan malah mengabaikan hal ini padahal ini adalah tugas dan tanggung jawab kita sebagai khalifah di dunia ini dan sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap insan yang mengaku beriman dan bertakwa.
Bisa kita kembali mengingat perjuangan para nabi, rasul, dan orang- orang beriman mereka mati- matian dalam menyebarkan agama Allah ini dan menyebarkan ajaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan tidak sedikit dari mereka rela mengorbankan tenaga pikiran bahkan nyawa pun mereka berani korbankan, tidakkah kita berkaca dari itu semua.
Penulis : Agus Sani
(Mahasiswa IAI Muhammadiyah Sinjai)
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis
Tags:
OPINI