Kepemimpinan Spiritual dan Pembangunan Berkelanjutan
OPINI, Sulselpos.id - Kepemimpinan Spiritual dan Pembangunan Berkelanjutan
Selain profitabilitas pemimpin juga dituntut untuk memperhatikan lingkungan dan sosial, melalui kualitas spiritual, pemimpin dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan berkelanjutan. Kualitas tersebut penting dalam memaksimalkan triple bottom line.
Krisis kepemimpinan menjadi perhatian khusus masyarakat dikarenakan perusahaan didorong untuk berpartisipasi dalam isu gerakan lingkungan. Seringkali organisasi, pemerintah maupun swasta menghadapi isu lingkungan dan kemudian pemimpin menghadapi tantangan terkait masalah tersebut dan bagaimana membangun kepercayaan publik akan hal tersebut.
Pemimpin harus menunjukan belas kasih dan peduli dengan menunjukan rasa empati, mengamati dan memahami apa yang dialami pengikutnya saat krisis, dan berani bertanggng jawab. Sikap visioner seorang pemimpin untuk bertindak proaktif dan berorientasi pada solusi untuk dapat bereaksi dengan cepat dalam situasi krisis.
Dengan menjaga semangat pengikut atau karyawan, pemimpin dapat mengembangkan hubungan yang erat dengan pengikutnya. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pengikut dalam menghadapi situasi krisis, karena semangat kritik konstruktif pemimpin dan dukungannya terhadap gerakan ekologis dan sedikit demi sedikit berkomitmen untuk mendengarkan dan terlibat dengan kritik tersebut.
Bertindak bersama untuk mewujudkan visi menjadi kenyataan Mengatasi masalah lingkungan memerlukan perubahan model bisnis dan kebutuhan membangun kerjasama dengan mitra, dan sangat penting bagi organisasi, swasta maupun pemerintah untuk mendukung partisipasi karyawan untuk terlibat dalam gerakan sosial, yang juga juga merupakan langkah efektif untuk mendukung program berkelanjutan. Ini adalah konsep yang dikembangkan oleh pemimpin dan karyawan wajib melaksanakan konsep tersebut.
Pemimpin dapat bekerjasama dengan pihak berkepentingan untuk memastikan bahwa kebijakan dapat mendukung karyawan untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial namun tetap konsisten dengan nilai-nilai perusahaani. Penentuan sikap dari seorang pemimpin akan keyakinan arah organisasi untuk menentukan sikap pada isu lingkungan tertentu, kemudian menginformasikan kepada masyarakat, memboikot perusahaan yang sembarangan membuang limbah sembarangan bahkan merusak lingkungan.
Ada banyak tantangan dan hambatan dalam mendorong perubahan sistem, diperlukan langkah pemimpin yang efektif uuntuk mengatur cara bermain yang baru. Perusahaan saat ini sedang berupaya berupaya dan berlomba untuk mendapatkan “Certificate B” sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan dan sosial kepada masyarakat, demi mendukung visi dan misi perusahaan yang telah dikonsep oleh pemimpin.
Spiritualitas menekankan pada perasaan individu yang terhubung dengan segala sesuatu yang ada di bumi. Orang dengan spiritualitas yang tinggi cenderung untuk fokus pada konsep sustainability dan berkontribusi diluar kepentiingan pribadinya. Dengan bantuan nilai-nilai spiritual, pemimpin mampu dan berhasil menciptakan keharmonisan antara masyarakat, bisnis dan keberlanjutan lingkungan.
Peran pemimpin spiritual
Pemimpin dapat menginspirasi pengikut dengan menawarkan nilai-nilai spiritual seperti visi, perasaan tentang bagimana terhubung dengan pekerjaan dan dengan orang lain dan dunia secara umumnya, ini kemudian dapat mengarah pada lingkungan kerja yang berkelanjutan, kesadaran karyawan untuk bersama.
Tanggung jawab untuk lingkunagan adalah komitmen terhadap kelestarian yang harus dicapai melalui keseimbangan antara pengelola operasional yang efektif dan efisien serta pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Spiritualitas dijelaskan dan dimasukkan dalam berbagai konsep dan nilai seperti proses transdental, keseimbangan, kesucian, cinta dan kepedulian terhadap sesama, hidup selaras dengan alam semesta dan kesadaran akan sesuatu atau yang lebih besar dari diri sendiri (Tuhan) yang memberikan energi dan kebijaksanaan yang melampaui aspek materi kehidupan.
Model kepemimpinan spiritual mengakui pribadi secara utuh artinya orang yang bekerja memiliki kualitas manusia unggul bukan hanya keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam bisnis. Banyak model menunjukan pola interpersonal yang dinamis dari kepemimpinan spiritual, proses dan tujuan utama yang telah menjadi visi dan tujuan bersama.
kepemimpinan berfokus pada satu aspek atau lebih pada interaksi fisik, mental dan emosional orang-orang dalam organisasi dan mengabaikan spiritualitas. Kepemimpinan spiritual yang lebih holistic yang membantu menghubungkan empat bidang fundamental yang menentukan esensi keberadaan manusia di tempat kerja yaitu tubuh (physical), pikiran (mind atau logis/pemikiran rasional), hati (heart, feelings, emotion dan spirit).
Pembangunan berkelanjutan merupakan proses memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa membahayakan kesehatan dan keselamatan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhanya sendiri. Artinya pembangunan ekonomi selalu menggunakan sumber daya alam dan memungkinkan generasi yang akan dating melanjutkan pembangunan saat ini.
Pembangunan berkelanjutan ini dapat meningkatkan hidup yang merupakan salah satu konsep pembangunan berkelanjutan. Selain konsep tersebut ada konsep lain seperti pembangunan dilaksanakan untuk meningkatkan sumber daya alam (SDA) yang dapat diperbarui, melestarikan dan menjaga kualitas hidup masyarakat sekarang dan dimasa mendatang. Konsep masa depan selanjutnya dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya agar tidak boros dan merusak lingkungan. Konsep terakhir adalah pengelolaan sumber daya alam yang baik dan dapat dimanfaatkan di masa depan.
Dalam pembanguna infrastruktur ibu kota negara (IKN), setidaknya ada tiga isu besar terkait dengan lingkungan yang perlu diperhatikan, yaitu perubahan tata air dan perubahan iklim, terganggunya habitat flora dan fauna serta keanekaragaman hayati, serta meningkatnya pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti kebakaran hutan dan lahan, penurunan kualitas air sungai dan laut, peningkatan pembukaan tambang.
Dampak dari pemindahan ibu kota negara tentunya akan menyebabkan perpindahan sebagian besar pusat-pusat perkantoran atau organisasi baik pemerintah maupun swasta, yang tentunya akan membangun perkantoran, pabrik dan lain-lain dan kita berharap bersama dengan hadirnya pemimpin spiritual tentunya dampak lingkungan yang akan ditimbulkan akibat pembangunan akan diminimalisir efek negatifnya.
Pemindahan IKN memiliki empat motivasi utama yaitu mewujudkan visi Indonesia 2045, kebutuhan membangun IKN yang berwawasan kebangsaan, dan keinginan untuk menyeimbangkan pembangunan dari Jawasentris menjadi Indonesiasentris, serta mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi nasional pasca COVID-19 merupakan hal yang perlu kita dukung bersama dengan tentunya pembangunan itu tetap memperhatikan keberlanjutan pembangunan karena wilayah Kalimantan merupakan paru-paru bagi sebagian besar wilayah di Asia Tenggara yang ditumbuhi flora dan fauna yang jenisnya beragam.
Melalui lingkungan, filantropi, kerja etis dan pelayanan sosial yang terbingkai triple bottol line yaitu people, planet dan profit dapat menumbuhkan spiritualitas, pembangunan berkelanjutan dan dapat menciptakan kemurnian spiritual, sehingga menghasilkan tanggung jawab perusahaan yang memiliki dampak yang luas. Semoga pemerintah memperhatian aspek lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang tetap memperhatikan tujuan ekonomi, sosial dan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Penulis :Andi Aris Mattunruang, S.E., M.Sc
Pekerjaan: Dosen Manajemen FE Universitas Patompo
Alamat: Kompleks Anggrek, Taman insani B7
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*
Tags:
OPINI