FGD DEMA-U Bahas Ketimpangan Sosial dan Bagaimana Peran Mahasiswa
FGD yang digelar Pengurus DEMA UINAM |
GOWA, Sulselpos.id - Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) UIN Alauddin Makassar laksanakan Focus Group Discusion (FGD) di Aula Gedung PPG FTK UINAM Kecamatan Somba Opu Gowa, Selasa (27/06/23).
Mengusung tema "Ketimpangan Sosial: Bagaimana Peran Mahasiswa?"
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh WR III UIN Alauddin Makassar dan beberapa lembaga kemahasiswaan, baik lembaga internal maupun eksternal kampus.
Ketua DEMA-U, Jumardi mengatakan alasan diangkatnya tema ini karena sekarang kita melihat banyaknya ketimpangan yang terjadi.
"Bagaimana kondisi sosial dalam masyarakat kita, banyak hal yang kita lihat bahwasanya terjadi ketimpangan sosial," katanya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan hadirnya kegiatan tersebut agar supaya kita sama-sama membicarakan bagaimana seharusnya kita merespon hal tersebut.
"Seharusnya mahasiswa selaku orang yang terpelajar dapat melihat ketimpangan yang ada, dan memikirkan metode apa yang harus diambil dalam merespon ketimpangan-ketimpangan yang terjadi," lanjutnya.
Selain itu, Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Darussalam mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Program seperti ini dengan menghadirkan lembaga kemahasiswaan baik intra maupun ekstra sudah seharusnya dilaksanakan, agar mahasiswa memiliki kepedulian yang sama terhadap lingkungan sosial," jelasnya.
Sementara itu, Peserta FGD dari LK FEBI menuturkan jauh sebelum kita membahas ketimpangan baik dalam lingkup kampus maupun luar kampus penting kiranya kita memiliki keberpihakan.
"Pertama sandaran ideologi, karena berbicara praktik itu adalah hal yang kedua, kemudian memilih bahwa fenomena tersebut adalah sebuah ketimpangan, jadi kita perlu memiliki kesadaran kritis," tuturnya.
Selain itu, Imam Muin, melihat ketimpangan sosial dan mempertanyakan dimana peran mahasiswa, posisi mahasiswa seharusnya berpihak kepada masyarakat tertindas
"Kemudian mendudukkan penyebab terjadinya ketimpangan sosial tersebut, baik kemiskinan, penggusuran, reklamasi, biaya pendidikannya tinggi, dan lain-lain, karena semua tidak terjadi begitu saja," jelasnya.
Sejalan dengan itu, Ketua DEMA-U, Jumardi menjelaskan tujuan kita menyatukan perspektif bagaimana ketimpangan sosial itu bisa terjadi.
"Kemudian melakukan pengorganisiran dan perlawanan terhadap suatu kelompok yang menindas," jelasnya.
Ims
Tags:
News