Institut Parahikma Indonesia Gowa Helat Wisuda Angkatan ke-IV
MAKASSAR, Sulselpos.id - Institut Parahikma Indonesia (IPI) yang kini sudah menjadi milik Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Selatan menghelat sidang senat terbuka luar biasa wisuda sarjana Angkatan ke-IV di Hotel Four Points by Sheraton Makassar pada hari Sabtu (02/12).
IPI mengukuhkan 52 wisudawan/wati dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan meliputi prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 37 wisudawan/wati dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Dengan nahkoda kepemimpinan baru, Rektor Institut ‘Aisyiyah Parahikma Indonesia, Dr. Nurhayati, Azis., S.E.,M.Si., wisuda kali ini memiliki nuansa penuh suka, haru, namun tetap khidmat. Melalui sambutannya, Dr. Nurhayati memotivasi para wisudawan untuk terus berkarya dengan landasan spirit dan etik islam. Dalam sambutannya, Dr. Nuryahati juga menyampaikan terima kasih pada Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA sebagai pelopor berdirinya IPI di tahun 2016.
Di sela sambutannya, Dr. Nuryahati menyampaikan bahwa terdapat sekitar 20 dosen IPI yang melanjutkan studi program Doktoral baik dalam dan luar negeri dengan, yang 14 diantaranya memeroleh beasiswa LPDP Kemenkeu, LPDP BIB Kemenag, BPI Kemendikbudristek, MORA, dan Fulbright.
"Sementara ada tiga alumni juga melanjutkan studi di Polandia, 2 mahasiswakuliah di Australia dengan beasiswa LPDP Kemenkeu tahun 2022, dan akan menyusul 2 mahasiswa lainnya tahun 2023 dengan beasiswa yang sama," ungkapnya.
Turut hadir dalam acara wisuda ini, Koordinator Kopertais Region VIII (Sulawesi, Maluku and Papua), Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph,D. berpesan tiga (3) hal pada peserta wisuda.
“Jadilah sarjana yang pandai berterima kasih pada orang-orang yg berjasa pada pencapaian kalian, yaitu orang tua kalian. Jadilah sarjana produk IPI, yaitu sarjana katalis. Katalis dalam ilmu kimia bermakana sebagai zat yang bisa memepercpat perubahan sesuatu. Jadilah katalisator yang ketika dicelup di masyarakat, masyarakat mendapat perubahan. Selanjutnya, jadilah sarjana ori, bukan KW. Asli produk IPI, yang menjalani seluruh proses akademik dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri," ujarnya.
Prof. Hamdan yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Alauddin Makassar ini turut menyanjung pencapaian IPI dan mendorong kelurga para wisudawan dan masyarakat umum untuk melanjutkan studi ke IPI.
Sementara itu, amanat Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi ‘Aisyiyah disampaikan oleh Dr. Sulistyaningsih, S.KM.,MH. Kes. Melalui amanatnya, Dr. Sulistyaningsih menyampaikan agar para wisudawan senantiasa menjaga ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, serta pada kedua orang tua, juga mendoakan ketika mereka wafat. Selain itu, Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag., selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan dalam orasi ilmiahnya berkomitmen untuk mendorong, mendukung, mendampingi IPI-Aisiyah, dalam rangka kemajuan akreditasi baik prodi dan insitusi.
Adapun wisudawati terbaik tahun ini adalah Nurhikmah dari prodi Eksyar, terbaik kedua yakni Nur Anjani Putri dari prodi TBI, dan terbaik ketiga yakni Nurul Fitriyah Ainul Halsyam dengan IPK yang sama, 4,00. Suasana haru menyelimuti seisi ruangan ketika Nurhikmah menyampaikan pidatonya selaku wisudawati terbaik. Tak hanya berkisah tentang perjuangannya selama kuliah, dia juga bercerita tentang rekannya yang menurutnya lebih keras lika-liku hidupnya dan tak putus asa demi mencapai gelar sarjana.
Selain memberi penghargaan pada wisudawan/wati dengan prestasi akademik, IPI juga mengapresiasi mereka yang memiliki prestasi non-akademik. Diantaranya, Risnawati dari prodi Eksyar bagi Penulis Naskah Terbaik pada Kompetisi Manajemen Dakwah yang diadakan oleh UIN Tulungagung 2021 dan Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah pada OSDIFEST 2021 di IAIN Pare- Pare. Ada pula, Nur Anita Ramadani dari prodi TBI dengan prestasi Juara 1 Lomba Story Telling di ELITE Competition (2021), Penulis dengan Karya Terbaik dalam buku "Meraih Mimpi" (2021), dan Penulis buku "Perihal Aku dan Sejuta Pilu" PT. Asca Publisher (2023).
Prestasi non-akademik lainnya adalah Muhammad Syarif Hidayatullah dari prodi MPI yang mengukir prestasi terbaik 3 MTQ Kab. Luwu Utara 2020, terbaik 1 MTQ Kabupaten Luwu Timur 2020, terbaik 1 MTQ Provinsi SulSel Pangkep 2020, terbaik 1 MTQ Kota Makassar 2022, dan terbaik 3 MTQ Provinsi SulSel 2022 Bone yang kesemuanya pada Cabang Tafsir Inggris dan hafalan 15 Juz, dan terbaik 1 MHQ Amir Uskara tingkat Provinsi Sul-Sel Cabang 20 juz.
Di penghujung acara, salah satu mahasiswa terbaik di bidang non-akademik, Midzra Khaerat dari Prodi PAI melantunkan lagu “Doaku” terkhusus untuk ibunya, dan membuat seisi ruangan ikut terharu dengan bernyanyi sambal menghampiri kedua orang tuanya, memberikan karangan Bungan, memasangkan toga dan mengajak orang tuanya ke panggung.
Midzra telah mencatat banyak prestasi seperti Best performance lomba bernyanyi Mvoice Sulsel, juara 3 lomba bernyanyi studio vocalis RRI Makassar, best talent lomba bernyanyi studio vocalis RRI Makassar, dan juara harapan 1 lomba bernyanyi yang diselenggarakan Big Boss Management kabupaten Gowa yang kesemuanya diraih di tahun 2022.
Par
Tags:
News