Ad Under Header

Tim PMP UMSi Gelar Pengabdian Masyarakat Terkait Potensi Kunyit di Desa Botolempangan



SINJAI, Sulselpos.id - Tim Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) melakukan sosialisasi kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Rumah Ketua Tim Penggerak PKK Desa Botolempangan Kecamatan Sinjai Barat, Jum'at (20/09/2024). 

Kegiatan ini mengangkat judul "Pemberdayaan ibu PKK melalui pelatihan keterampilan produk kunyit berbasis digital marketing di Desa Botolempangan".

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Desa Botolempangan, Ketua Penggerak PKK Desa Botolempangan, Dosen Universitas Muhammadiyah Sinjai, Masyarakat Desa Botolempangan serta Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sinjai. 

Ketua Tim, Sukarno Hatta mensosialisasikan terkait potensi kunyit yang dimiliki Desa Botolempangan serta potensi pemanfaatan pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce. 

"Program kami ini terkait pelatihan pengolahan kunyit dan pemasaran sistem digital marketing, karena kita ketahui potensi kunyit di Desa Botolempangan ini sangat melimpah hanya saja tidak diolah dengan baik, serta tidak dikemas dan dijual dengan cara yang lebih menarik," tuturnya. 

Sementara itu, Makmur selaku dosen menuturkan terkait dengan kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari Tridharma perguruan tinggi, kegiatan pengabdian ini memberikan edukasi terkait potensi Desa Botolempangan. 

"Kami dosen Universitas Muhammadiyah Sinjai punya kewajiban Tridharma perguruan tinggi yakni, pendidikan, penelitian dan pengabdian. Kegiatan kami ini termasuk pengabdian masyarakat yang mana kami harus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait potensi desa ini," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Makmur mengatakan bahwa kegiatan pengabdian ini berupa edukasi kepada masyarakat akan potensi kunyit yang ada di Desa Botolempangan agar dapat diolah sebaik mungkin. 

"Kami harus memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait potensi kunyit Desa Botolempangan ini, bagaimana penanganan pasca panen. Harus diolah dengan baik seperti pengolahan yang higienis, pengemasan, pemberian label, penasaran melalui media sosial dan e-commerce," lanjutnya. 

Pada kesempatan ini tim menghadirkan dua pemateri yakni Nastuti yang memberikan pemaparan pengolahan kunyit, pengenalan alat pencacah, perajang, penghalus kunyit, penyimpanan dan jenis jenis kemasan. 

Sementara materi lainnya diberikan oleh Fitrawansyah memberikan materi terkait sistem pemasaran digital yang menjadi media alternatif yang dapat membantu pelaku usaha dalam memasarkan produk produk yang dimiliki. 

Laporan : Asrul
Editor : Haeril
Tags:
News
Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.