Kewirausahaan dan Ketahanan Generasi
Usaha bawang goreng |
OPINI, Sulselpos.id - Globalisasi dan perkembangan teknologi mempengaruhi dunia kerja, terutama generasi muda. Pengaruh paling mendasar mulai terasa pada kelompok pencari kerja, data menunjukkan angka pengangguran di Indonesia tahun 2024 mencapai angka 7 juta jiwa.
Perubahan ini dirasakan berbeda mulai dari pola kerja dan keterampilan baru, terutama pada bidang produksi yang sudah mengalami perkembangan yang signifikan, teknologi menciptakan kondisi yang biasa dikerjakan manusia menjadi sepenuhnya dikerjakan mesin. Kondisi demikian diperlukan kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan menanggapi perkembangan teknologi yang dinamis.
Kondisi demikian memiliki dampak negatif maupun positif, jika dilihat dari dampak positif secara spesifik maka perubahan pola ini menjadi alternatif lain bagi generasi muda menanggapi situasi meningkatnya angka pengangguran. Seiring dengan kondisi tersebut, generasi muda mulai beralih pada inisiatif membuka ruang wirausaha.
Perkembangan dunia usaha membuka pengalaman serta proses belajar bagi generasi muda, insan wirausaha meningkat signifikan dari tahun ke tahun melihat target pemerintah menyiapkan generasi muda untuk memaksimalkan peningkatan dalam melahirkan generasi muda yang mendalami dan menggeluti dunia usaha.
Generasi muda banyak menggeluti dunia usaha pada sektor penyediaan produk, layanan jasa hingga industri kreatif. Akan tetapi, dalam memulai menjadi wirausaha diperlukan pemahaman belajar serta pengalaman, di samping itu perlu target yang menjadi alasan utama menjadi wirausaha.
Target tersebut pada generasi muda sekarang dapat dimulai dari target fisiologi, keamanan, penghargaan. Target setiap tahap perlu dilalui dengan baik dan maksimal, tidak sedikit juga generasi muda ketakutan dalam memulai usaha, hal demikian karena risiko yang bisa terjadi kapan saja.
Keberanian tersebut bisa diatasi apabila kita bisa mengatasi permasalahan dalam dunia usaha, ada empat pilar yang bisa menjadi bekal awal dalam memulai usaha, diantaranya :
• Menajemen Keuangan
• Manajemen Produksi
• Manajemen Market
• Manajemen Sumber Daya Manusia
Empat pilar di atas sebagai modal awal bagi pemula dalam membuka usaha, pilar – pilar diatas hanya bagian dasar sebagai bekal, pada kenyataannya seiring mengawali usaha akan banyak pemahaman dan pengalaman dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam dunia usaha.
Sebagai contoh, banyak generasi muda yang memulai usaha tidak memahami manajemen keuangan. Kasus yang terjadi seringkali pelaku usaha baru menyatukan keuangan modal dengan keuntungan sehingga pada titik tertentu keuangan terganggu akibat dipakai untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari.
Kondisi tersebut dari segi manajemen keuangan dapat merusak penyertaan modal dan keuangan menjadi tidak stabil.
Demikian pandangan manajemen dasar dalam memulai usaha bagi generasi muda sebagai jalan alternatif efek dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang mengakibatkan tingkat pengangguran terjadi di Indonesia.
Penulis : Gian Egia Bernanto
*Tulisan tanggung jawab penuh penulis*
Tags:
OPINI