Ad Under Header

Pengabdian Dosen Mendukung Perkembangan UMKM Pengabdian Masyarakat Perihal Lingkungan Ergonomi di Pabrik Tempe



MAKASSAR, Sulselpos.id - Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, Tim Dosen Universitas Muslim Indonesia Terdiri Ir. Nur Ihwan Safutra, Ir. Takdir Alisyahbana, Ir. Asrul Fole dan mahasiswa Iwan Anzari Rusli melaksanakan kegiatan Peningkatan "Lingkungan Ergonomi untuk meningkatkan Produktivitas" di pabrik Tempe Enak di Lorong 4 No.3, Bara-Baraya Utara, Kota Makassar, Sabtu (16/11/24).

Kegiatan bertujuan untuk membantu para pekerja pabrik tempe menciptakan lingkungan kerja yang ergonomis, sehingga dapat mengurangi resiko cedera kerja dan meningkatkan efisiensi produksi. 

Tim yang terdiri dari tiga dosen Jurusan Teknik Industri dan satu orang mahasiswa ini melakukan analisis terhadap kondisi kerja di pabrik, meliputi desain alat kerja, postur kerja, pencahayaan, ventilasi, serta kebisingan.

Ketua tim Nur Ihwan Safutra, menjelaskan bahwa kondisi ergonomi sering kali diabaikan di industri kecil seperti pabrik tempe. 

"Kami menemukan bahwa banyak pekerja melakukan aktivitas dalam poisisi yang tidak nyaman dan juga lingkungan kerja yang tidak optimal. Kami ingin membantu mereka dengan solusi sederhana, murah, tetapi efektif," ujar Ihwan.

Dalam Pelaksanaan Program, Tim pengabdian masyarakat telah melakukan beberapa inovasi, seperti :

1. Alat pengukur suhu ruangan digital yang dapat memberikan indikator kelembapan dan suhu dalam ruagan produksi, dimana kelembapan harus berada pada (RH) 60% - 70%.

2. Pengukuran suhu produk untuk dapat mengontrol suhu produk tempe yang sementara dalam proses dikarenakan kedela yang telah dicampur ragi harus di jaga suhunya antara 30°C - 35°C.

3. Perancangan Proses Produksi yang akan mempertimbangkan Layout serta Luas Lahan yang ada sekarang dalam proses produksi tempe.

Tidak hanya memperkenalkan solusi, tim juga juga memberikan pemahaman kepada pekerja tentang pentingnya ergonomi dalam kegiatan proses produksi serta pemberian Alat pengukur kelembapan dan pengukur suhu.

"Biasanya kegagalan yang terjadi dalam pengukuran suhu dan panas yang dirasakan saat bekerja terjadi selama 4 - 5 Denga. Alat bantu serta teknik tata cara kerja kami bisa bekerja lebih cepat dari sebelumnya," kata panji, salah satu pekerja pabrik tempe.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Universitas Muslim Indonesia. 

Tim berharap, Inovasi yang telah diterapkan dapat menginspirasi bagi pabrik - pabrik tempe tradisional lainnya di Sulawesi Selatan untuk bisa memperhatikan aspek ergonomi demi kesejahteraan pekerja.

Haeril
Tags:
News
Top ad
Middle Ad 1
Parallax Ad
Middle Ad 2
Bottom Ad
Link copied to clipboard.