Berbasis Inklusi Sosial, Gedung Tiga Lantai Perpustakaan Daerah Sinjai Akhirnya Diresmikan

Prosesi peresmian dengan pemotongan pita oleh Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Dra. Nani Suryani dan disaksikan langsung oleh PJ Bupati Sinjai, Andi Jefrianto Asapa bersama unsur Forkopimda, Ketua DPRD Sinjai, Andi Jusman, pimpinan OPD Kabupaten Sinjai, perwakilan BUMN, pegiat literasi, serta rombongan Perpusda Provinsi Sulawesi Selatan. Rabu (22/01/2025) pagi.

Setelah sebelumnya merampungkan taman literasi, gedung baru ini diharapkan dapat menekan minat baca dengan fasilitas ruang pelayanan yang memadai untuk para pegiat literasi serta masyarakat umum.

PJ Bupati Sinjai dalam sambutannya mengatakan bahwa fasilitas pelayanan ini merupakan salah satu ruang publik yang aman dan nyaman untuk pengembangan kegiatan literasi dalam bentuk minat baca seeta budaya seni, sehingga dirinya berharap agar dapat dimanfaatkan dan dijaga sebaik baiknya.

“Sebelumnya juga telah dibangun taman literasi. Salah satu tujuan ini dibangun adalah meningkatkan minat baca masyarakat serta tempat bertemunya para pegiat literasi, para penulis, maupun masyarakat umum yang memiliki minat pada karya literasi,” ungkapnya.

Kegiatan peresmian juga dihadiri oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI diwakili oleh Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Nani Suryani.

Dirinya berharap gedung layanan perpustakaan bukan hanya sebagai euforia semata tetapi dipergunakan sebaik-baiknya.

“Perpustakaan bukan diukur dari banyaknya koleksi, dan luasnya bangunan, tapi yang menjadi indikator adalah kebermanfaatan perpustakaan,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa pembangunan ruang layanan ini termasuk program prioritas literasi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kegemaran membaca.

“Mohon kedepannya supaya ada terintegrasi untuk pembinaan para pegiat literasi yang ada di Kabupaten Sinjai" harapnya.

Pejabat Perpusnas ini juga memaparkan beberapa program prioritas lainnya yang merupakan trobosan Perpusnas selanjutnya.

"kita akan melanjutkan program transformasi perpustakaan yang berbasis inklusi sosial yang sudah ada di desa-desa dan kelurahan. Juga pelatihan penggerak budaya baca dan literasi, dan pelibatan civitas akademika perguruan tinggi sebagai penggerak literasi,” tambahnya.

Sekedar diketahui, bangunan tiga lantai ini memiliki beberapa bagian, seperti ruangan koleksi umum, ruang referensi, ruang baca anak, ruang disabilitas, ruang mulitimedia, aula pertemuan dan beberapa ruangan penunjang lainnya.