Pemeliharaan Alun Alun Sinjai Kembali Disorot, Aktivis: Bak Kolam Lele
Font Terkecil
Font Terbesar
SINJAI, Sulselpos---Pengelolaan alun-alun Sinjai Bersatu yang terletak di Jl Tondong, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali disorot. Selasa (28/01/2025)
Pembangunan Alun-alun Sinjai Bersatu diketahui menelan anggaran Rp7.122.406.000 yang diresmikan pada Kamis (25/1/2024) lalu, kondisinya kini kian memprihatinkan.
Rencana awal untuk menghadirkan konsep modern dengan penataan kawasan kuliner yang bakal diatur sedemikian rupa seperti food Court dianggap berbanding terbalik.
Setelah sebelumnya Aktivis Sinjai, Wahyu menyorot penyediaan 37 lapak untuk pedagang atau pelaku usaha kuliner dianggapnya hanya sekedar wacana belaka.
Wahyu menganggap Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Sinjai tidak konsisten untuk merelokasi pelaku usaha ke lapak yang masih kosong.
"Saat ini masih banyak lapak yang kosong, wacana akan mengakomodir pelaku usaha hanya angin segar sementara" ucapnya.
Selain kondisi lapak yang kosong, dirinya juga menganggap pengelola alun alun Sinjai tidak memperhatikan perawatan serta pemeliharaan bangunan 7 milyar ini.
"Kondisi di lantai 2 juga kacau, lumut mulai menjalar dengan genangan air yang sudah capai tumit" pungkasnya.
"Saya tidak mengerti konsep lantai 2 nya, apakah akan dijadikan wahana wather park atau budidaya ikan lele" lanjutnya.
Setelah diketahui sebelumnya ramai terkait pemberitaan pengelolaan alun alun seperti kondisi lapak, dugaan parkir liar serta kurangnya perhatian pengelola dalam hal pemeliharaan, Wahyu meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Sinjai agar tidak tutup mata.
"Dinas terkait harusnya memberikan perhatian penuh, melihat kondisi ini sangat memprihatinkan"tutupnya.