Beternak Ayam Philipin, Kedua Pria Sinjai Ini Raup Puluhan Juta Perbulan

Seperti dua pemuda asal Desa Sukamaju, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai yang menekuni ternak ayam impor jenis philipin yang omzetnya sampai tembus puluhan juta perbulannya.

Ayam jenis ini sangat diminati di berbagai daerah untuk dipelihara dan dijadikan hewan kesayangan karna memiliki nilai jual yang tinggi.

Berawal dari hobi, Mereka merintis sejak tahun 2019, memulai dengan modal 50 juta hingga kini ternak ayamnya menjadi sumber penghasilan tambahan bagi dua pemuda itu.

“Awalnya kami berdua sama-sama hobi beternak ayam impor, melihat peluang dan keuntungan yang menjanjikan, jadi kami bersepakat untuk menekuni bisnis ayam impor Filipina,” ujar salah satu peternak ayam impor, Saprian kepada jurnalis Sulselpos.id. Sabtu (1/2/2025).

Harga ayam impor ini cukup variatif, tergantung keindahan dan kesehatan ayam.

“Harga anakan ayam biasanya Rp 500.000 per ekor, untuk indukan dan jantan ada yang harga Rp 3.000.000 sampai Rp 9.000.000 per ekor, intinya bervariasi tergantung jenis dan kondisi ayam,” bebernya.

Saprian menyebut, ayam-ayam tersebut didatangkan langsung dari Negara Filipina, dan saat ini jumlahnya mencapai 80 ekor.

“Jadi jenis ayamnya itu ada beberapa varian mulai dari Pumpkin, Kanawayon, Boston Dom hingga Popeye Grey,” tambahnya.

Dari hasil penjualan turunan ayam impor Filipina ini, Saprian mengaku meraup keuntungan bersih hingga Rp 5.000.000 sampai Rp 10.000.000 per bulan.

“Itu sudah masuk pakan, obat-obatan dan biaya-biaya lainnya,” imbuhnya.

Sementara untuk pemasaran, dikatakan Saprian, masih mengandalkan sosial media.

“Untuk pemasaran, saat ini masih memanfaatkan platform sosial media,” cetusnya.

Dia berharap agar bisnis yang mereka mereka tekuni tersebut berjalan lancar.

“Dengan niat dan tekad yang saya miliki bersama kawan saya Mamang, semoga bisnis ini terus berjalan lancar,” tutupnya.